IHSG Rontok 3%, Menko Airlangga Optimistis PMI Manufaktur dan Fundamental Solid

Nur Hana Putri Nabila
1 September 2025, 10:56
Airlangga Hartarto di Bursa Efek Indonesia, Senin (1/9)
Katadata / nur hana nabila
Airlangga Hartarto di Bursa Efek Indonesia, Senin (1/9)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka rontok dan sempat turun hingga 3,28% ke 7.547 pada perdagangan saham hari ini, Senin (1/9). Anjloknya IHSG terjadi saat jajaran Kementerian Perekonomian hingga pelaku pasar modal sambangi Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan situasi itu tak perlu dirisaukan. Alasannya ia melihat bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih solid. Pada kuartal kedua 2025, ekonomi tumbuh 5,12% year-on-year (yoy), sementara pertumbuhan sepanjang semester pertama 2025 mencapai 4,99%.

Salah satu indikator utama, PMI Manufaktur, juga menunjukkan perbaikan signifikan menjadi 51,5. Ia menyebut hal ini menandai ekspansi sektor manufaktur berkat meningkatnya output dan permintaan baru. Sebagai perbandingan, angka PMI sebelumnya berada di 46,7 pada April, 47,4 Mei, 46,9 Juni, dan 49,2 Juli 2025.

“IHSG dalam momentum menguat selama pekan kemarin bahkan sempat mencapai all time high 8.000. Penurunan hanya terjadi saat demo besar hari Jumat, untuk itu pemerintah yakin optimisme ini masih ada di tengah tengah kita dan harus kita jaga,” kata Airlangga dalam di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9).

Airlangga menyampaikan bahwa inflasi tetap terkendali di angka 2,37% pada Juli 2025. Ia optimistis rilis data inflasi Agustus siang ini juga akan menunjukkan kondisi stabil.

Selain itu, meski IHSG turun, ia mengatakan nilai tukar rupiah stabil di sekitar Rp 16.490 per US$ per 29 Agustus, hanya melemah 2,35% sejak awal tahun. Lalu neraca perdagangan tetap konsisten mencatat surplus, dengan data Agustus yang akan dirilis hari ini.

Konsumsi domestik masih kuat, didukung oleh kenaikan mobilitas masyarakat, aktivitas belanja ritel baik offline maupun online, serta adanya stimulus untuk menjaga daya beli.

Di samping itu, ia mengatakan investasi meningkat, tercermin dari impor barang modal yang tumbuh 32,5% yoy pada kuartal II-2025. Selain itu, industri pengolahan juga tumbuh 5,08% yoy pada periode yang sama. Hal ini membuka peluang ekspansi ekonomi lebih lanjut pada kuartal III-2025. 

“Terkait situasi terkini, dengan fundamental ekonomi yang solid, pemerintah yakin dampak dari dinamika sosial dan politik yang terjadi terhadap ekonomi hanya bersifat jangka pendek dan kami harapkan akan membaik dengan segera,” ucap Airlangga. 




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...