BEI Respons Aksi Asing Net Sell Rp 2,15 Triliun dari Pasar Saham RI Imbas Demo
Investor asing tercatat melakukan aksi jual besar-besaran di pasar saham Indonesia pada perdagangan Senin (1/9) dengan total dana keluar mencapai Rp 2,15 triliun. Aksi jual salah satunya dipicu oleh aksi demonstrasi di Indonesia yang berlangsung sejak Kamis (28/8).
Di pasar reguler, investor asing kabur dengan total nilai Rp 2,14 triliun. Sedangkan di pasar negosiasi dan tunai tercatat Rp 14,80 miliar. Sepanjang tahun berjalan (ytd), net sell asing sebesar Rp 53,10 triliun atau US$ 3,23 miliar.
Di tengah tekanan jual asing, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Irvan Susandy, menegaskan bahwa fundamental pasar modal Indonesia masih solid. Ia menyebut fluktuasi IHSG merupakan bagian normal dari mekanisme pasar. Bahkan, kata Irvan, saat proses rebalancing Indeks MSCI, pasar modal Indonesia justru banyak dana asing yang masuk.
Menurut Irvan, hal tersebut menjadi bukti bahwa kepercayaan investor global terhadap pasar modal Tanah Air masih terjaga. Kendati demikian, BEI akan terus memantau perkembangan situasi dan dinamika keamanan di dalam negeri.
"Indeks IHSG juga kemarin kan beberapa sudah masuk MSCI rebalance weight kami naik," ungkap Irvan kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (1/9).
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat tertekan tajam pada awal pekan ini seiring dengan merebaknya aksi unjuk rasa di sejumlah kota besar di Indonesia.
IHSG ditutup turun 1,46% ke level 7.716. pada penutupan perdagangan, Senin (1/9). Saham dibuka di harga 7.620 dan sempat anjlok mencapai level terendah di 7.547.
Gejolak politik yang terjadi membuat investor cenderung bersikap hati-hati, sehingga aksi jual mendominasi perdagangan dan menekan kinerja pasar saham. Meski demikian, sejumlah ekonom dan pejabat pemerintah menilai kondisi tersebut bersifat sementara.
Mereka optimistis pasar keuangan Indonesia akan kembali stabil berkat fundamental ekonomi yang masih solid, ditopang pertumbuhan konsumsi domestik, perbaikan sektor manufaktur, serta inflasi yang tetap terjaga di level rendah.
Adapun IHSG dibuka menguat pada perdagangan Selasa (2/9) pagi ini. IHSG naik 69,30 poin atau 0,90% ke level 7.805,37. Sementara indeks LQ45 yang berisi 45 saham berkapitalisasi besar juga terkerek 1,08% ke posisi 797,22.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin memandang, pasar akan kembali pulih. Ia mengatakan gejolak politik ini justru bisa menjadi momentum perbaikan bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Saya yakin market [pasar] akan mengantisipasi dinamika ini, sehingga dalam beberapa waktu ke depan pasar akan rebound,” kata Samirin kepada Katadata, Senin, (1/9) kemarin.
