Menilik Kembalinya Ace Hardware Lewat Mitra Adiperkasa (MAPI) dan Prospek ACES

Nur Hana Putri Nabila
2 September 2025, 13:34
Ace Hardware
Ace Hardware
Ace Hardware
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Brand ritel perkakas global Ace Hardware berpotensi kembali meramaikan pasar Indonesia lewat mitra barunya PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Sebelumnya Ace Hardware hengkang dari pasar Indonesia setelah tak lagi memperpanjang lisensi Ace Hardware International Holdings melalui PT ACE Hardware Indonesia Tbk terhitung sejak 31 Desember 2024. 

Imbas keputusan itu, emiten dengan ticker ACES pun kini berganti nama menjadi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) atau dikenal dengan nama pasar Azko. Apabila melihat kinerja keuangannya hingga semester pertama 2025, laba bersih PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) tercatat sebesar Rp 292 miliar. 

Laba yang dicatat ACES turun hampir 20% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 365,8 miliar. Di samping itu, penjualan bersih ACES justru naik 3,24% yoy menjadi Rp 4,26 triliun sepanjang Januari–Juni 2025.

BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan lemahnya kinerja hingga kuartal kedua 2025 kemungkinan masih akan berlanjut hingga kuartal III 2025. Hal ini disebabkan oleh lesunya kondisi ekonomi sehingga menekan daya beli masyarakat.

Selain itu, kinerja pada kuartal ketiga 2024 tercatat relatif tinggi karena adanya periode Boom Sale yang berlangsung pada Juli dan Agustus 2024, meskipun analisis menunjukkan bahwa dampak Boom Sale mulai berkurang secara bertahap. Kemudian perseroan juga berencana untuk mempertahankan margin bruto di kisaran 48% pada tahun buku 2025.

“Dan mengharapkan kinerja penjualan yang lebih kuat pada kuartal keempat 2025, yang secara historis merupakan kuartal terbaik AZKO,” tulis Christy Halim dan Sabela Nur Amalina dalam risetnya, dikutip Selasa (2/8). 

Kembalinya Ace Hardware

Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas menyebut bahwa manajemen ACES optimistis terhadap peningkatan merek AZKO, yang sejak diluncurkan pada awal tahun ini telah  naik signifikan dan setara dengan pendahulunya.

Namun, analis BRI Danareksa menilai tekanan ekonomi turut memengaruhi kinerja penjualan AZKO pada semester pertama 2025. Hal ini tercermin dari pertumbuhan pendapatan yang hanya sebesar 3,2% yoy serta pertumbuhan penjualan toko yang sama (SSSG) yang justru mencatatkan -2,9%.

Ke depannya, BRI Danareksa menyebut kembalinya Ace Hardware di bawah naungan MAPI dinilai berpotensi menimbulkan tekanan kompetitif dalam jangka menengah hingga panjang. 

Analis BRI Danareksa menyebut tekanan ini kemungkinan timbul akibat adanya potensi tumpang tindih produk, kedekatan lokasi toko, serta kekuatan merek dan loyalitas pelanggan Ace Hardware yang sudah terbentuk dengan baik.

“Namun, dalam jangka pendek, kami percaya dampaknya akan terbatas karena AZKO dapat memanfaatkan jangkauan produk yang lebih luas dan jaringan toko yang lebih luas,” ucapnya. 

Prospek Kinerja ACES

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan proyeksi pertumbuhan pendapatan FY25 secara konservatif sebesar +4,1% yoy, namun menaikkan perkiraan laba bersih masing-masing sebesar +11,2% untuk FY25F dan +5,6% untuk FY26F. Kenaikan proyeksi laba ini mencerminkan langkah efisiensi biaya yang baru-baru ini dilakukan manajemen.

Beberapa inisiatif efisiensi tersebut antara lain:

  1. Pemangkasan anggaran A&P menjadi 1,5% dari penjualan, turun dari sebelumnya 2,5%.
  2. Pembekuan perekrutan karyawan baru, serta pengalihan karyawan existing ke toko baru guna menekan biaya operasional.

Meskipun ada perbaikan efisiensi, BRI Danareksa mempertahankan rekomendasi Hold untuk saham ACES. Hal ini karena perusahaan masih menghadapi tantangan pertumbuhan di FY25, mengingat pendapatan masih sangat bergantung pada ekspansi toko baru.

Selain itu, target harga (TP) saham ACES diturunkan sedikit menjadi Rp 500 dengan penyesuaian target rasio P/E menjadi 9,9x FY25F, karena minimnya katalis pertumbuhan dan persaingan yang semakin ketat. 

“Saat ini, ACES diperdagangkan pada rasio P/E 9,6x FY25F, yang dinilai sebagai valuasi wajar,” ucapnya. 

Adapun potensi risiko positif bagi ACES yakni pulihnya ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan dan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dari ekspektasi pada paruh kedua 2025.

“Sementara risiko negatif adalah kinerja lambat di toko-toko baru yang mengakibatkan hari persediaan yang lebih tinggi dan daya beli yang lebih lemah dari perkiraan pada paruh kedua 2025,” ucapnya.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...