Jahja Setiaatmadja Serok Saham BBCA di Harga Bawah, Target Bisa ke Rp 11.900
Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja, memborong saham BBCA sebanyak 62.500 lembar saham pada Senin (1/9) di harga Rp 7.975 per saham. Aksi ini membuat kepemilikan saham Jahja kembali bertambah di BBCA.
Jahja terpantau serok bawah saat saham BBCA turun 0,93% ke level Rp 8.000 imbas aksi demonstrasi dan gejolak politik di Indonesia. Bahkan saat itu saham BBCA sempat terperosok hingga 6,93% ke Rp 7.725.
Dari transaksi ini, Jahja menggelontorkan dana hingga Rp 498,4 juta. Kepemilikan saham Jahja meningkat dari 34.805.144 lembar (0,03%) menjadi 34.867.644 lembar (0,03%).
“Tujuan transaksi untuk investasi,” kata Sekretaris BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (3/9).
Prospek dan Target Harga Saham BBCA
BRI Danareksa Sekuritas menilai kebijakan moneter terbaru Bank Indonesia (BI) membuka peluang positif bagi sektor perbankan, khususnya terkait stabilitas margin bunga bersih (NIM).
Apalagi BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,0% pada Agustus 2025. Pemangkasan ini merupakan yang keempat sepanjang tahun ini. Apabila Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan suku bunga simpanan pada September 2025, bank diperkirakan bisa menekan cost of fund (CoF) lebih lanjut.
Meski begitu, tantangan masih terlihat dari sisi penyaluran kredit. Pertumbuhan kredit per Juli 2025 hanya mencapai 7,03%, terendah dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,0%, ditopang belanja pemerintah.
Risiko juga datang dari kebijakan fiskal 2026. Pemerintah menargetkan pendapatan negara naik 9,8%, dengan penerimaan pajak tumbuh 13,5%. Menurut BRI Danareksa Sekuritas, target ini berpotensi menekan daya beli rumah tangga dan UMKM, yang bisa berdampak pada turunnya permintaan kredit, naiknya biaya dana (karena bank perlu menawarkan bunga deposito lebih tinggi), serta meningkatkan potensi non-performing loan (NPL).
Meski dihantui sentimen makro, BRI Danareksa merekomendasi beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp 11.900, sejalan dengan proyeksi return on equity (ROE) 21,4%.
Adapun analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova merekomendasikan untuk buy on weakness saham BBCA di area Rp 7.300–7.450. Lalu ia juga menargetkan saham BBCA bisa ke 8.275, 8.575, 8.775, 9.125, dan 9.400.
