Prajogo Perkuat Cengkeraman CDIA di Bisnis Logistik, Akuisisi Saham SCG Barito
Konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu memperkuat cengkeraman bisnis PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) di bisnis logistik. Lewat anak usaha PT Chandra Investa Prima, CDIA bakal mengambil alih saham PT SCG Barito Logistics.
PT SCG Barito Logistics merupakan perusahaan logistik terintegrasi yang bergerak di bidang layanan transportasi dan rantai pasok. SCG Barito Logistics merupakan hasil dari kerja sama atau join venture PT Barito Investa Prima, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan SCG JWD Logistics Public Company Limited (bagian dari grup Thailand, SCG Group).
“Pelaksanaan Rencana Pengambilalihan tersebut akan dilakukan dengan memperhatikan anggaran dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis manajemen dalam keterangannya, dikutip Kamis (4/9).
Chandra Daya Investasi merupakan entitas bisnis Prajogo yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal Juli lalu. Sebanyak 60% saham CDIA dipegang oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang menjadi salah satu entitas bisnis Prajogo. Adapun Prajogo merupakan pengendali TPIA dengan kepemilikan saham 5.3%.
Manajemen SCG Barito Logistics menyampaikan apabila terdapat kreditur atau pihak lain yang berkepentingan merasa keberatan dengan rencana pengambilalihan ini, dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Perseroan dengan melampirkan bukti yang sah sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Batas waktu pengajuan keberatan tersebut maksimal 14 hari sejak tanggal pengumuman ini diterbitkan.
Sebelumnya empat perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, yaitu PT Chandra Daya Investasi (CDIA), PT Buana Primatama Niaga (BPN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Griya Idola (GI), resmi menandatangani akta pengambilalihan saham dan akta jual beli pada April 2025 lalu.
Dalam perjanjian itu, BRPT dan PT Griya Idola melepas seluruh kepemilikannya di PT Barito Investa Prima sebanyak 20.400 saham. Saham tersebut kemudian diambil alih oleh Chandra Daya Investasi dan PT Buana Primatama Niaga.
Transaksi ini mencakup 20.400 saham dan jumlah tersebut mewakili 100% kepemilikan saham PT BIP. Nilai transaksi pengambilalihan tersebut mencapai Rp 90 miliar.
Adapun pengambilalihan saham PT BIP merupakan salah satu upaya grup Chandra Asri untuk memperkuat pilar infrastruktur logistik dan fasilitas penyimpanan. Perusahaan juga berharap aksi ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan juga meningkatkan pendapatan grup Chandra Asri.
