Hitung-hitungan Right Issue PANI, Harga Pelaksanaan Ditaksir Bisa di Rp 17.800
Emiten kongsi Sugianto Kusuma atau Aguan dan Grup Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mengumumkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue. Namun PANI belum membeberkan berapa harga pelaksanaan untuk aksi korporasi itu.
Bersamaan dengan rencana itu, manajemen mengumumkan akan melakukan transaksi afiliasi dengan nilai transaksi Rp 16,12 triliun. Melalui right issue, manajemen PANI mengatakan perusahaan akan mengeluarkan sebanyak 1,21 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Adapun dana yang diraup akan digunakan untuk penambahan penyertaan saham pada anak usahanya, yaitu PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).
Corporate Secretary PANI, Christy Grassela, menyampaikan rencana rights issue PANI akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Oktober 2025. Apabila disetujui pemegang saham dan mendapatkan izin administratif dari OJK, rights issue tahap ketiga tersebut akan digelar pada Desember tahun ini.
Perseroan menargetkan perolehan dana maksimal Rp 16,7 triliun, dengan sekitar Rp 16,1 triliun di antaranya dialokasikan untuk menambah kepemilikan saham di CBDK dari 46% menjadi hingga 90%.
“Jadi jika sesuai rencana PANI akan menambah kepemilikan di CBDK pada akhir tahun sebesar maksimum 90%,” kata Christy dalam Public Expose Live 2025, Selasa (9/9).
Lebih lanjut, Christy mengatakan sekitar Rp 600 miliar dari dana rights issue juga akan dialokasikan untuk mendukung kegiatan usaha tiga anak perusahaan, yakni PT Cahaya Intistosa Panorama, PT Eka Tunggal, dan PT Parunia Utang Selaras, khususnya untuk kebutuhan pra-konstruksi dan pembangunan di lapangan.
Seiring dengan rencana tersebut, Stockbit Sekuritas memperkirakan, dengan asumsi total dana yang diraup sekitar Rp 16,73 triliun, maka harga pelaksanaan rights issue PANI diperkirakan berada di level minimum sekitar Rp 13.800 per saham. Namun, harga pelaksanaan berpotensi ditetapkan lebih tinggi, bahkan bisa melampaui harga pasar.
“Hal itu jika perseroan menerbitkan lebih sedikit saham baru dari jumlah rencana maksimum,” tulis Stockbit Sekuritas dalam risetnya yang dikutip Kamis (11/9).
Sebagai perbandingan, Stockbit Sekuritas membeberkan dalam aksi rights issue tahun 2023, PANI akhirnya hanya menerbitkan kurang lebih 2,1 miliar saham baru. Jumlah ini jauh di bawah target maksimal 8 miliar saham yang diumumkan di keterbukaan informasi awal.
Dalam perkiraan optimistis, stockbit menilai harga saham right issue bisa mencapai Rp 23 ribu per saham dengan asumsi bila penerbitan saham baru 40% di Bawah jumlah maksimal. Namun bila yang diterbitkan hanya kisaran 20% maka harga right issue pani di kisaran Rp 17.250.
Sementara itu bila saham right issue yang diterbitkan 30% dari di bawah jumlah maksimal maka harga pelaksanaan di rentang Rp 19.714. Dari empat skenario yang ada mulai dari perkiraan pesimistis dan optimistis maka harga rerata di kisaran Rp 17. 800.
Di sisi lain, pada perdagangan saham hari ini, Kamis (11/9), saham PANI terpantau turun 1,59% ke Rp 13.925 per lembarnya dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 235,40 triliun.
Estimasi Harga Pembelian Saham CBDK
Stockbit Sekuritas menjelaskan nilai transaksi yang tercantum dalam keterbukaan informasi, yakni Rp 16,1 triliun untuk akuisisi 44,1% saham CBDK, maka valuasi 100% saham CBDK setara dengan Rp 36,6 triliun atau sekitar Rp 6.450 per saham.
Estimasi tersebut hampir sebanding dengan harga penutupan saham CBDK pada perdagangan Selasa (2/9) di level Rp 6.550 per lembar. Stockbit Sekuritas menyampaikan karena tidak terjadi perubahan pengendali, transaksi ini diperkirakan tidak akan memicu kewajiban mandatory tender offer terhadap saham CBDK.
