Sederet Rebalancing Indeks Global Berlaku Hari Ini, Saham BRMS, DSSA Terdongkrak
Sejumlah indeks internasional serentak melakukan penyesuaian komposisi saham atau rebalancing pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (19/9). Di antaranya adalah Market Vector Global Gold Miners Index (MVGDX), FTSE Global Equity Index Series September 2025, serta FTSE ESG Low Carbon Select Indexes September 2025.
Penyesuaian sejumlah indeks global membuat transaksi harian konstituen melonjak. Dalam pembaruan MVGDX, dua emiten tambang Indonesia masuk ke kelompok perusahaan besar di sektor emas dunia, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Sentimen tersebut langsung mendorong lonjakan harga saham BRMS sebesar 17,12% ke level 650 dengan nilai transaksi harian sebesar Rp 3,14 triliun. Sementara itu, investor asing tercatat melakukan aksi beli (net buy) jumbo sebesar Rp 1,16 triliun.
Berbeda dengan BRMS, saham AMMN justru terkoreksi 4,95% ke level 7.675. Kendati demikian, AMMN masih membukukan nilai transaksi harian besar, yakni Rp 2,93 triliun.
Proyeksi UBS Index Analytics memperkirakan Indonesia akan menerima arus masuk bersih sekitar US$ 431 juta atau setara Rp 7 triliun ke dua saham tambang tersebut. Hal tersebut menjadikan Indonesia penerima alokasi tambahan terbesar dalam rebalancing kali ini.
Selain MVGDX, FTSE ESG Low Carbon Index periode September 2025 juga menetapkan AMMN sebagai konstituen. Selain AMMN ada PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turut masuk daftar. Harga saham EMTK ditutup turun 1,61% ke level 1.225 dengan nilai transaksi harian sebesar Rp 182,47 miliar.
Rebalancing juga terjadi pada FTSE Global Equity Index Series. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) resmi masuk kategori large cap. Harga saham DSSA naik 4,46% ke level 115.150, dengan nilai transaksi raksasa mencapai Rp 4,25 triliun, menjadikannya transaksi terbesar pada perdagangan hari ini.
Selain itu, terdapat delapan emiten Tanah Air lainnya yang masuk kategori micro cap, yakni PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), serta PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ).
