Manuver United Tractors (UNTR) Bidik Tambang Mineral Australia, Simak Prospeknya
PT United Tractors Tbk (UNTR) memperluas jangkauan bisnisnya dan kini tengah mengaji untuk melakukan aksi korporasi lagi yakni mengakuisisi tambang mineral di Australia. Investor Relations United Tractors, Ari Setiawan, menyampaikan di Australia banyak potensi tambang mineral.
Menurut Ari, perusahaan menargetkan pada 2030 portofolio usaha UNTR bisa lebih seimbang antara coal dan non-coal. Ia menyebut United Tractors terus berfokus menambah portofolio di sektor mineral dan beberapa sudah tahap kajian. Namun ia enggan menyampaikan detailnya karena masih dalam pipeline.
“Tidak menutup kemungkinan kami juga mengkaji untuk mencari potensi di luar Indonesia. Salah satu fokus area nya adalah yang menurut kami cukup potensial adalah di Australia,” kata Ari di media Gathering United Tractors di Jakarta, Kamis (25/9).
Tak hanya itu, ia juga menyebut United Tractors tengah mengkaji sejumlah komoditas mineral dengan prospek harga menjanjikan dan permintaan yang terus meningkat. Selain emas, perseroan juga mempertimbangkan nikel dan tembaga untuk diakuisisi apabila ada aset yang sesuai dengan kriteria dan yurisdiksi perusahaan.
UNTR Caplok Tambang Emas
Sebelumnya United Tractors telah mengumumkan rencana akuisisi saham anak usaha aset tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Akuisisi ini dilakukan dengan nilai transaksi mencapai US$ 540 juta atau setara Rp 8,85 triliun.
Rencana ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sale and purchase agreement (SPA) yang dilakukan oleh dua entitas anak usaha UNTR.
Pertama, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) meneken perjanjian dengan PT J Resources Nusantara (JRN), anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) untuk mengambil alih 99,99% saham PT Arafura Surya Alam (ASA). Kedua, PT Energia Prima Nusantara (EPN) sepakat membeli 0,00004% saham ASA dan 0,2% saham PT Mulia Bumi Persada (MBP) dari pemegang saham individu, Jimmy Budiarto.
Saat ini ASA memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi (IUPOP) untuk Proyek Doup, tambang emas terbuka seluas 4.000 hektare di Sulawesi Utara. Proyek tersebut diperkirakan menyimpan sumber daya emas 3,1 juta ons dengan cadangan 1,6 juta ons dan kadar bijih rata-rata 1,28 gram per ton.
Dengan nilai transaksi US$ 540 juta, akuisisi ini mencerminkan valuasi enterprise value (EV) terhadap sumber daya sekitar US$ 174 per ons, lebih tinggi dari rata-rata transaksi sebelumnya di kisaran US$ 150 per ons. Transaksi akuisisi ASA ditargetkan rampung pada Desember 2025 dengan seluruh pembiayaan menggunakan kas internal UNTR.
