Kabar Baru Merdeka Gold (EMAS), Emiten Afiliasi Saratoga-Boy Thohir Raup Berkah
Emiten afiliasi Grup Saratoga dan konglomerat Garibaldi Thohir atau Boy Thohir PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mengungkap kabar terbaru di lini usaha. Manajemen menyampaikan terdapat kenaikan cadangan bijih emas (gold ore reserve) untuk Tambang Emas Pani di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Dalam keterbukaan informasi terbaru kepada Bursa Efek Indonesia, manajemen EMAS menjelaskan berdasarkan studi teknis terbaru, cadangan bijih emas di Tambang Emas Pani meningkat menjadi 4,8 juta ons. Jumlah ini naik 150% dibandingkan cadangan sebelumnya sebesar 1,9 juta ons.
Dengan kandungan sumber daya mineral (mineral resource) yang mencapai lebih dari 7 juta ons, tambang ini kini menjadi salah satu deposit emas primer terbesar di Indonesia.
Perusahaan tambang dan logam yang dikendalikan oleh PT Provident Capital Indonesia dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) tersebut telah memulai operasi penambangan pada 1 Oktober 2025. Adapun target produksi emas pertama pada kuartal pertama 2026 dan potensi produksi puncak hingga 500.000 ons per tahun pada 2032.
Manajemen menyebut peningkatan cadangan ini menunjukan keberhasilan strategi eksplorasi, pengelolaan sumber daya yang efektif, dan optimalisasi operasional. Hal itu juga menunjukan perluasan fasilitas pelindian tailing dan tumpukan, didukung oleh asumsi tingginya harga emas.
Manajemen meyakini tambahan cadangan bisa memperkuat posisi EMAS sebagai salah satu produsen emas terkemuka di Indonesia melalui Tambang Emas Pani. Presiden Direktur Merdeka Gold Resources, Boyke Abidin, mengatakan update cadangan ini menegaskan prospek jangka panjang Tambang Emas Pani.
Ia menyebut perusahaan optimistis capaian ini akan memperkuat fondasi pertumbuhan perusahaan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan bertambahnya cadangan bijih emas, EMAS berkomitmen untuk menjalankan praktik pertambangan yang baik (good mining practices), berkelanjutan, hingga berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“Komitmen ini sejalan dengan strategi induk usaha, MDKA, yang melalui seluruh anak perusahaan terus mengedepankan penerapan standar environmental, social, and governance (ESG) yang tinggi dalam setiap operasional pertambangan,” kata Boyke dalam keterangannya, dikutip Selasa (7/10).
Target Harga Saham di Bursa
Trimegah Sekuritas merilis proyeksi baru. Analis Alpinus Dewangga dan Jocelyn Suwardy menargetkan harga saham EMAS bisa menembus Rp 5.800 dalam jangka menengah.
Proyeksi ini dihitung dengan metode discounted cash flow (DCF) menggunakan proyeksi umur tambang 16 tahun pada periode 2026–2041, dengan weighted average cost of capital (WACC) nominal sebesar 9,6%. Hasil perhitungan menunjukkan price to earnings ratio (P/E) EMAS pada 2026 sebesar 58,9 kali, atau 333% lebih tinggi dibandingkan produsen emas global.
Namun, pada 2029, rasio itu diperkirakan turun menjadi 11 kali, setara diskon 17% dibandingkan rata-rata pesaing. Trimegah juga menilai target harga Rp 5.800 mencerminkan enterprise value (EV) per sumber daya emas senilai US$ 838 per ons, atau 79% lebih tinggi dari kompetitor lokal.
“Kami kaitkan dengan volume produksi emas Merdeka Gold yang berpotensi menghasilkan arus kas lebih besar ketika kapasitas produksi maksimum tercapai,” tulis tim analis Trimegah dalam risetnya, Jumat (3/10).
