Wall Street Merosot di Tengah Penutupan Pemerintahan AS

Karunia Putri
8 Oktober 2025, 06:02
wall street, saham
Antara
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street ditutup turun pada perdagangan Selasa (7/10) waktu setempat. Ketiga indeks tertekan penutupan pemerintahan AS (government shutdown) yang telah berlangsung selama sepekan dan membuat investor kehilangan akses terhadap sejumlah data ekonomi penting.

Investor kini mengandalkan indikator sekunder dan pernyataan pejabat Federal Reserve (The Fed) untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter serta kondisi ekonomi ke depan. Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi pun meningkat di tengah situasi tersebut.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 91,99 poin atau 0,20% menjadi 46.602,98. S&P 500 turun 25,69 poin atau 0,38% ke level 6.714,59, dan Nasdaq Composite anjlok 153,30 poin atau 0,67% ke posisi 22.788,36.

“Pasar masih berpusat pada euforia kecerdasan buatan (AI), namun saya pikir sebagian dorongan tersebut mulai memudar,” ujar Paul Nolte penasihat kekayaan senior di Murphy & Sylvest, dikutip dari Reuters, Rabu (8/10).

Ketiga indeks melemah setelah survei ekspektasi konsumen yang dirilis The Fed New York menunjukkan penurunan prospek ekonomi masa depan serta meningkatnya proyeksi inflasi. Laporan ini menjadi sorotan karena rilis data ekonomi resmi terganggu akibat kebuntuan politik di Kongres yang memperpanjang penutupan pemerintahan.

Investor terpaksa mengandalkan data sekunder dan komentar pejabat moneter untuk menilai peluang The Fed memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini pada pertemuan kebijakan bulan ini.

“Laporan dari The Fed New York kemungkinan mendorong aksi ambil untung, mengingat S&P 500 telah naik tujuh hari berturut-turut,” kata Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi CFRA Research. 

Dia mengatakan, ketidakpastian meningkat jika pemerintah tetap tutup karena ketiadaan data ekonomi resmi.

Sektor-sektor yang sensitif terhadap kondisi ekonomi, seperti pembangunan rumah, maskapai penerbangan dan transportasi mencatat kinerja lebih buruk dibanding pasar secara keseluruhan.

Saham-saham teknologi masih menjadi fokus utama meski momentumnya mulai melemah. Harga saham Tesla turun 4,5% setelah meluncurkan Model Y versi berbiaya rendah.

Sebaliknya, harga saham AMD melonjak 3,8% usai menerima rekomendasi beli dari Jefferies serta kabar kemitraan pasokan cip dengan OpenAI. Harga saham IBM juga naik 1,5% setelah mengumumkan kerja sama dengan startup AI Anthropic.

Pergerakan tajam terjadi pada saham Trilogy Metals yang melonjak 207,8% setelah Gedung Putih mengumumkan rencana membeli 10% saham perusahaan tersebut. Harga saham AppLovin juga naik 7,6% setelah analisis dari Citi Research dan Oppenheimer meredakan kekhawatiran terkait penyelidikan SEC.

Sebaliknya, saham-saham terkait Bitcoin seperti Coinbase, Riot Platforms, dan MARA Holdings melemah seiring turunnya harga kripto tersebut dari level tertingginya.

Volume perdagangan mencapai 20,8 miliar lembar saham, lebih tinggi dibanding rata-rata harian 20 hari terakhir sebesar 19,44 miliar lembar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...