Pertamina Targetkan Penggabungan Tiga Anak Usaha Rampung Tahun Ini

Mela Syaharani
8 Oktober 2025, 06:33
pertamina, merger, anak usaha
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.
Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyebut, penggabungan ketiga anak perusahaan merupakan prioritas utama Pertamina.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan perusahaan menargetkan penggabung tiga anak usaha dapat rampung pada tahun ini. Penggabungan ini rencananya dilakukan kepada Pertamina Patra Niaga, Kilang Pertamina International, dan Pertamina International Shipping.

“Prosesnya masih berjalan sekarang, jadi kami meminta arahan serta melaporkan ke Danantara. Memang targetnya sebelum akhir Desember 2025 sudah restrukturisasi, sudah berjalan,” kata Simon saat ditemui di Sarinah, Selasa (7/10).

Danantara merupakan pemegang saham mayoritas atas Pertamina. Simon berharap, proses penggabungan sudah bisa dieksekusi, bukan sebatas kajian saja yang selesai.

Ia sebelumnya mengatakan penggabungan ketiga anak perusahaan merupakan prioritas utama Pertamina. Dsalam pernyataan terpisah, Simon menjelaskan bahwa saat ini kondisi dunia menyebabkan penurunan keuntungan Pertamina. 

Kondisi global menyebabkan permintaan terhadap minyak menurun, sedangkan produksi kilang semakin meningkat karena banyaknya kilang baru. “Dengan kondisi yang kurang menguntungkan bagi kami, kilang ini marginnya semakin kecil,” kata Simon dikutip dari Antara

Ia mengatakan mengecilnya margin keuntungan yang diperoleh Kilang Pertamina Internasional berpengaruh kepada perusahaan Pertamina secara keseluruhan. Karena itu, ia mengatakan telah mengambil keputusan untuk menggabungkan Kilang Pertamina Internasional, Pertamina International Shipping, dan Pertamina Patra Niaga agar dapat beroperasi dengan lebih efektif. 

“Iya, nanti akan digabungkan. Mungkin bisa saja (penggabungan dengan nama baru). Bisa jadi Patra Kilang Shipping,” ujar Simon.

Merger Pelita Air dan Garuda Indonesia 

Selain merger ketiga anak usaha, Pertamina juga tengah menjajaki penggabungan anak perusahaan mereka di bidang penerbangan, Pelita Air, dengan maskapai nasional Garuda Indonesia. Penggabungan ini akan berada di bawah koordinasi Danantara.

“Semua kajian dan pertemuan dilakukan dengan Danantara dan pihak-pihak terkait yang juga sudah mengambil keputusan bersama. Jadi kalau memang bisa terkejar sebelum 2026 (prosesnya) mungkin lebih cepat (selesai). Sudah paralel (berjalan) semua sekarang,” ujarnya.

Kendati demikian, Simon belum menjelaskan bagaimana mekanisme penggabungan Garuda dan Pelita Air ini, terutama perihal jumlah saham dan pelepasannya.

“Mekanismenya nanti kita lihat,” katanya.

Pertamina dan Garuda Indonesia merupakan dua perusahaan BUMN, yang saat ini berada di bawah naungan Danantara.

Simon menjelaskan penggabungan unit usaha dengan BUMN lain dilandasi oleh perusahaan yang ingin lebih fokus pada bisnis utama mereka di bidang minyak, gas bumi dan energi baru terbarukan. 

“Kami melakukan optimasi proses bisnis di seluruh lini sehingga setiap aktivitas dapat berjalan lebih efisien dan efektif, untuk menjaga reputasi perusahaan dan memperkuat kepercayaan stakeholder,” ujarnya.

Simon menyebut penggabungan ini berpeluang dilakukan di bawah koordinasi Danantara, yang mana merupakan pemilik saham mayoritas saat ini. Tidak hanya bidang penerbangan, Simon mengebut penggabungan atau clustering lini usaha Pertamina juga akan dilakukan di sektor-sektor lainnya.

“Seperti sektor insurance, sektor pelayanan kesehatan, hospitality, patra jasa. Tentunya akan mengikuti roadmap yang sudah dipersiapkan oleh Danantara,” ucapnya. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...