Bank Mandiri (BMRI) Cetak Laba Rp 37 Triliun per September 2025

Karunia Putri
27 Oktober 2025, 15:37
Bank Mandiri, BMRI, Laba
Dok Bank Mandiri
Ilustrasi. Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit hingga September 2025 tumbuh 11% secara tahunan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp 37,7 triliun hingga kuartal ketiga 2025, turun 10,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 42 triliun. Penurunan laba terjadi meski kredit mampu tumbuh mencapai 11% secara tahunan. 

“Kami fokus menjaga pertumbuhan yang berkualitas, didukung tata kelola risiko yang disiplin, serta sinergi lintas segmen dan sektor yang memperkuat daya saing ekonomi nasional,” ujar  Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini dalam paparan publik Bank Mandiri yang digelar secara virtual, Senin (27/10).

Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp 1.764,32 triliun. Pertumbuhanya mencapai 11% secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,7%. Total aset konsolidasi Bank Mandiri juga naik 10,3% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2.563 triliun.

Adapun pertumbuhan kredit tersebut juga diikuti dengan kualitas aset yang terjaga. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross bank only tercatat 1,03%, dengan coverage ratio yang tetap solid di level 271%.

“Kami melihat sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta industri makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan. Kredit yang disalurkan di sektor-sektor ini terbukti memberikan multiplier effect terhadap lapangan kerja dan daya beli masyarakat,” kata Novita. 

Bank Mandiri juga telah menyalurkan 74% atau sekitar Rp 40,7 triliun dari total Rp 55 triliun penempatan dana Kementerian Keuangan hingga akhir September 2025. Dana tersebut disalurkan kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha di 15 sektor strategis nasional.

Penyaluran dana difokuskan pada sektor berorientasi ekspor, padat karya, dan UMKM, guna menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

“Kami optimis penempatan dana tersebut mampu menciptakan efek positif bagi perekonomian masyarakat secara nasional. Kami ingin memastikan setiap dana pemerintah yang dikelola Bank Mandiri benar-benar masuk ke sektor produktif,” ujar Novita.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 13% yoy menjadi Rp 1.884 triliun . Komposisi dana murah (CASA) tetap dominan sebesar 69,3%, mencerminkan keberhasilan strategi perseroan menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat likuiditas.

Pertumbuhan DPK yang solid ditopang oleh peningkatan transaksi digital melalui Super App Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri. Ketiga platform tersebut menjadi pilar utama akselerasi digital Bank Mandiri dalam memperluas layanan finansial dan meningkatkan efisiensi transaksi di seluruh segmen nasabah.

Hingga akhir September 2025, Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna, tumbuh 27% yoy. Frekuensi transaksi naik 25%, sementara nilai transaksi mencapai Rp 3.220 triliun, meningkat 10% dalam sembilan bulan pertama 2025. Melalui penguatan kanal digital tersebut, kini lebih dari 91% pembukaan rekening baru di Bank Mandiri telah dilakukan secara digital.

Catatan Redaksi: Judul ini mengalami perubahan dari sebelumnya "Laba Bank Mandiri (BMRI) Turun 19,78% Jadi Rp 37 Triliun per September 2025" karena kesalahan redaksi. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...