Komentar The Fed Bikin Pasar Lesu, Wall Street Mayoritas Turun

Nur Hana Putri Nabila
30 Oktober 2025, 06:30
Wall Street
Wall Street
Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) mayoritas turun pada perdagangan Rabu (29/10) setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi sinyal vahwa Bank Sentral AS tersebut belum tentu memangkas suku bunga lagi pada Desember. Kemarin, Federal Reserve juga mengumumkan kembali menurunkan suku bunga pinjaman acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75%–4%. 

Usai komentar The Fed, Dow Jones Industrial Average turun 74,37 poin atau 0,2% ke posisi 47.632,00, S&P 500 melemah tipis ke 6.890,59. Di sisi lain, Nasdaq Composite justru menguat 0,55% ke level tinggi baru di 23.958,47, ditopang kenaikan saham Nvidia.

Dow sempat menanjak hingga 334 poin dan menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa sebelum berbalik turun usai rilis keputusan The Fed.

Sebelumnya, pelaku pasar memperkirakan masih ada peluang pemangkasan tambahan pada Desember. Namun, Powell menegaskan arah kebijakan ke depan belum pasti.

“Ada pandangan yang sangat beragam mengenai langkah yang akan diambil pada pertemuan Desember. Penurunan lebih lanjut dalam suku bunga belum tentu terjadi,” ujar Powell, dikutip CNBC, Kamis (30/10).

Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali menembus level 4%. Kondisi ini menekan saham-saham sensitif terhadap suku bunga.

Saham sektor konsumer seperti Costco dan McDonald’s terkoreksi, begitu pula Visa dan Mastercard. Powell menegaskan arah kebijakan moneter masih belum pasti, seraya menyebut inflasi kini tidak terlalu jauh dari target The Fed. 

Chief Investment Officer Angeles Investments, Michael Rosen, mengatakan pernyataan Powell mencerminkan ketegangan di internal The Fed antara kubu yang mendorong pelonggaran agresif dan mereka yang khawatir inflasi masih tinggi meski pasar tenaga kerja melemah. Rosen menilai investor juga terlalu optimistis memperkirakan laju dan besarnya pemangkasan suku bunga ke depan. 

“Inflasi masih berada di atas target The Fed, dan kami melihat kebijakan moneter saat ini cenderung longgar, dengan suku bunga nominal di bawah pertumbuhan PDB nominal,” katanya.

Saham Teknologi Menguat

Sementara itu, saham teknologi raksasa Nvidia terus mencatatkan reli dengan naik 3,1% kemarin. Kapitalisasi pasar produsen cip kecerdasan buatan itu tembus US$ 5 triliun. Saham Nvidia kini telah menguat lima hari beruntun, setelah sebelumnya mengumumkan sejumlah kesepakatan baru, termasuk investasi US$ 1 miliar di perusahaan jaringan asal Finlandia, Nokia.

Lima anggota lain dari kelompok “Magnificent Seven” dijadwalkan merilis laporan keuangannya pekan ini. Para analis memperkirakan raksasa teknologi tersebut akan tetap agresif berinvestasi dalam pengembangan pusat data.

Alphabet, Meta Platforms, dan Microsoft akan mengumumkan kinerjanya setelah penutupan perdagangan pada Rabu, sementara Apple dan Amazon dijadwalkan melaporkan hasilnya pada Kamis.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti hasil pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan. Ketegangan dagang antara AS dan Cina disebut mulai mereda usai adanya kemajuan dalam pembicaraan akhir pekan lalu. Trump bahkan menyebut kemungkinan akan memotong tarif 20% terhadap Cina yang berkaitan dengan fentanyl.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...