Geliat Kinerja Emiten Prajogo (CDIA), Laba Terbang 266,2% Jadi Rp1,3 T Kuartal 3
Emiten anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) milik konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) raup laba bersih sebesar US$ 77,60 juta atau sekitar Rp 1,29 triliun hingga kuartal ketiga 2025. Torehan itu melonjak hingga 266,2% yoy dibanding periode yang sama sebelumnya sebesar US$ 21,19 juta atau Rp 352,58 miliar pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan perusahaan juga melonjak 42% yoy menjadi US$ 104,82 juta atau sekitar Rp 1,74 triliun dari periode yang sama sebelumnya sebesar US$ 73,83 juta atau Rp 1,22 triliun pada 2024 lalu.
Secara rinci, pendapatan CDIA berasal dari penjualan daya listrik dan jasa kelistrikan lainnya sebesar US$ 68,23 juta dan penjualan bahan bakar sebesar US$ 7,72 juta. Kemudian diikuti jasa sewa kapal sebesar US$ 24,67 juta dan sewa tangki dan dermaga US$ 4,19 juta.
Dari sisi neraca, total aset CDIA melonjak 48,1% menjadi US$ 1,6 miliar dibandingkan US$ 1,08 miliar pada akhir 2024. Jumlah ekuitas juga melonjak 52,9% menjadi US$ 1,15 miliar sepanjang Januari–September 2025.
Dari sisi liabilitas, CDIA membukukan kenaikan 36,9% menjadi US$ 449,6 juta, utang berbunga jangka panjang turut naik 36,9% menjadi US$ 400,8 juta. Sementara itu, posisi kas dan setara kas ditambah surat berharga melonjak hingga 123,5% menjadi US$ 705,4 juta.
Direktur Chandra Daya Investasi, Jonathan Kandinata, mengatakan bahwa CDI Group membukukan kinerja solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025, mencerminkan fundamental yang semakin kuat sejak melantai di bursa.
Laba bersih hingga kuartal ketiga 2025 ini ditopang oleh ketahanan operasional dan pertumbuhan portofolio yang berkelanjutan, dengan likuiditas mencapai US$ 705,4 juta. Posisi keuangan tersebut semakin diperkuat oleh fasilitas pinjaman baru dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) senilai Rp 2 triliun, kerja sama dengan Bank Danamon, tambahan modal dari Chandra Asri Group dan EGCO Group, serta dana hasil IPO Juli 2025.
“Seluruh inisiatif ini secara kolektif memperkuat ketahanan finansial CDI Group dan memposisikan Grup untuk melanjutkan pertumbuhan jangka panjang di seluruh pilar bisnisnya,” ucap Jonathan dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (30/10).
Tak hanya itu, Jonathan juga menyebut CDIA Group terus memperluas portofolio bisnisnya dengan memanfaatkan momentum dari akuisisi PT Barito Investa Prima, yang kini bernama PT Chandra Investa Prima, serta peluncuran fasilitas cold storage Chandra Cold Chain sebelum IPO.
Langkah ini memperkuat posisi Grup di sektor logistik darat, termasuk dengan penambahan 20 truk baru untuk memperluas cakupan distribusi di Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan Bali. Selain itu, CDI Group juga memperkuat logistik maritim melalui pembangunan dua kapal pengangkut gas etilena serta peningkatan kepemilikan di PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM).
Di sektor energi, CDIA juga melanjutkan ekspansi tenaga surya hingga mencapai kapasitas 11 MWp pada November 2025, menegaskan komitmen terhadap energi bersih dan pertumbuhan berkelanjutan.
