Anak Usaha PTRO Kantongi Kontrak Petronas Rp 156 Miliar
Emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO) melalui anak usahanya, PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) memperoleh kontrak dari anak perusahaan Petroliam Nasional Berhad (Petronas) senilai US$ 9,5 juta atau sekitar Rp 156 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Wakil Presiden Direktur HDK Dito Danarianto Sudarbo menyampaikan, kontrak tersebut diperoleh dari Petronas Carigali North Madura II Ltd., operator tunggal di Wilayah Kerja (WK) North Madura II. Dalam proyek ini, HDK akan menggandeng PT Gunanusa Utama Fabricators sebagai mitra konsorsium.
“Ekspansi bisnis HDK merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran perusahaan dalam mendukung kemandirian energi nasional,” kata Dito dalam keterbukaan informasi dikutip Jumat (7/11).
Ia pun menegaskan bahwa HDK tidak memiliki hubungan afiliasi, kepemilikan, maupun kerja sama apa pun dengan PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), seperti yang sempat diberitakan di sejumlah media. Konsorsium Hafar–Gunanusa juga tidak menyewa kapal dari CBRE.
Proyek yang dinamakan Hidayah Project ini merupakan bagian dari pengembangan Lapangan Hidayah. Ruang lingkup pekerjaan (scope of work) HDK mencakup layanan Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPCIC) untuk Integrated Wellhead Central Processing Platform (WHCPP) serta Subsea Pipeline and Pipeline End Terminal (PLET) pada proyek pengembangan Lapangan Hidayah Tahap I.
Ekspansi bisnis tersebut menjadi bagian dari strategi pengembangan non-organik Petrosea, melalui diversifikasi bisnis dan peningkatan kapabilitas di bidang Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) lepas pantai.
Proyek pengembangan Lapangan Hidayah Tahap I ini adalah proyek lepas pantai yang dioperasikan oleh Petronas Carigali Indonesia di Blok Ketapang, lepas pantai Jawa Timur. Proyek ini juga disetujui oleh SKK Migas dan bertujuan memproduksi sekitar 88,55 juta barel minyak hingga 2041, dengan target produksi awal 8.973 per hari.
Proyek ini ditargetkan akan memproduksi 25.276 barel per hari yang dimulai pada kuartal pertama 2027.
Kinerja Kuangan PTRO hingga Kuartal III 2025
PT Petrosea Tbk (PTRO) membukukan laba bersih sebesar US$ 6,93 juta atau sekitar Rp 115,10 miliar hingga kuartal ketiga 2025. Torehan itu terbang hingga 141,9% year on year (yoy) dari periode yang sama sebelumnya US$ 2,86 juta atau Rp 47,58 miliar pada 2024.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan PTRO hingga September 2025 US$ 603,84 juta atau sekitar Rp 10,01 triliun. Angka itu melonjak 18,4% yoy dari periode yang sama sebelumnya sebesar US$ 509,91 juta atau Rp 8,46 triliun pada 2024.
Pendapatan perusahaan didominasi dari segmen konstruksi dan rekayasa sebesar US$ 271,83 juta, penambangan US$ 267,16 juta, dan jasa sebesar US$ 23,27 juta. Kemudian diikuti EPCI-Minyak Bumi dan Gas Lepas Pantai sebesar US$ 5,86 juta dan lain lain US$ 1,89 juta.
Adapun pendapatan dari penjualan batu bara turun menjadi US$ 33,80 juta dari sebelumnya US$ 45,25 juta.
