BREN Siapkan Capex Rp 4,17 T pada 2026 untuk EBT, Ada Progres di Proyek Hamidin

Karunia Putri
12 November 2025, 09:40
BREN, proyek hamidin, belanja modal
Katadata
BREN.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menyiapkan modal belanja atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 250 juta dolar atau sekitar Rp 4,17 triliun (kurs Rp 16.698 per dolar AS) pada tahun depan.

Direktur BREN Hsing Chee Shiam mengatakan, alokasi belanja modal meningkat dibandingkan tahun ini yang sebesar US$ 100 juta. 

"Hal tersebut berkaitan dengan aktivitas rencana yang kita miliki, aset dan unit yang kita miliki,” kata Shiam dalam paparan publik BREN secara virtual pada Selasa (11/11).

Direktur Utama BREN Tan Hendra Soetjipto menargetkan, dapat mengelola kapasitas pembangkit listrik mencapai total 2.300 MW pada 2032. Salah satu cara mencapai target tersebut dengan pengembangkan empat proyek strategis yang sedang dieksekusi.

Keempat proyek tersebut adalah pertama, Proyek Wayang Windu Unit 3 dengan proyeksi tambahan kapasitas lebih dari 30 MW, ditargetkan rampung pada kuartal keempat 2026.

Kedua, Proyek Salak Unit 7 dengan tambahan lebih dari 40 MW, diproyeksikan selesai pada kuartal keempat 2026. Ketiga, Wayang Windu Unit 1 dan 2 Retrofit akan menambah 18,4 MW dan ditargetkan tuntas pada kuartal keempat 2025. Serta keempat adalah Proyek Darajat Unit 3 Retrofit akan menambah lebih dari 7 MW setelah selesai pada 2026.

Saat ini, BREN mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berasal dari tiga proyeknya yakni, Wayang Windu, Salak dan Darajat dengan total kapasitas terpasang 710 MW. Kapasitas ini menjadikan BREN sebagai pemimpin di sektor panas bumi nasional.

Kabar Terbaru Proyek Hamidin

Hendra juga memaparkan perkembangan proyek sumber daya panas bumi Hamiding di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, yang berpotensi menghasilkan 275–550 MW listrik.

Melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, BREN telah menyelesaikan pembangunan jalan, infrastruktur pendukung hingga jembatan untuk mendukung kegiatan pengeboran.

“Target kami adalah menyelesaikan pengeboran di sumur. Kami baru saja menuntaskan sumur pertama,” ujar Hendra.

BREN sebelumnya melaporkan telah memulai pengeboran sumur eksplorasi atau tajak sumur pertama di wilayah Hamiding pada 18 Oktober lalu. Sumber panas bumi tersebut diperkirakan menjadi salah satu area eksplorasi paling strategis di kawasan timur Indonesia.

Setelah pengeboran tahap pertama, perseroan berencana melakukan well test untuk menguji potensi produksi sumur pada Desember tahun ini. Selain itu, BREN juga telah memulai pengeboran sumur kedua yang diperkirakan rampung pada bulan yang sama.

“Setelah itu, kami akan melanjutkan dengan well test terhadap sumur kedua,” kata Hendra.

Pada tahap awal, perseroan menargetkan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 50 MW dari total potensi 300 MW kapasitas terpasang. Proyek ini diharapkan berkontribusi terhadap bauran energi nasional dan mendukung transisi menuju energi bersih.

Kegiatan pengeboran dilakukan menggunakan Drilling Rig 253 berkapasitas 1.500 HP, yang dirancang untuk menembus formasi geologi kompleks dan mencapai kedalaman target reservoir panas bumi. Seluruh proses dilakukan dengan standar keselamatan tinggi, memperhatikan perlindungan lingkungan, serta melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...