IPO Superbank Disebut Jadi Listing Bank Digital Terbesar, Geser ARTO hingga BBYB
PT Super Bank Indonesia atau Superbank dikabarkan tengah bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia melalui pencatatan saham perdana atau initial publik offering (IPO). Berdasarkan kabar yang dihimpun Katadata.co.id IPO akan bergulir pada pertengahan November hingga akhir tahun.
Tak hanya itu, Superbank dikabarkan juga telah menunjuk empat perusahaan sekuritas untuk mengantarkan proses IPO. Empat sekuritas itu adalah PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas. Keterlibatan CLSA di balik rencana IPO sebelumnya juga sudah diungkap oleh Stockbit Sekuritas dan akan bertindak sebagai joint global coordinator.
Perusahaan disebut akan melepas sekitar 15% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga saham yang ditawarkan tidak lebih dari Rp 1.050. Tak hanya itu, berdasarkan dokumen yang beredar menyebutkan bahwa target yang dihimpun dana sebesar Rp 5,36 triliun.
Berikut perbandingan target dana, harga penawaran umum perdana saham bank digital yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI):
| Perusahaan | Target Dana IPO | Harga IPO | Tahun IPO |
| PT Bank Jago Tbk (ARTO) | Rp 31,84 miliar | Rp 132 | 2016 |
| PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) | Rp 34,50 miliar | Rp 115 | 2015 |
| PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) | Rp 100 miliar | Rp 125 | 2015 |
| PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) | Rp 515 miliar | Rp 103 | 2021 |
Sumber: diolah penulis Katadata
Melihat hal itu, Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan bahwa rencana IPO Superbank Indonesia dengan target dana US$ 200–300 juta dan valuasi US$ 1,5–2 miliar berpotensi jadi pendatang signifikan di pasar perbankan bank digital di Indonesia.
Ia juga mengatakan didukung Grab, Singtel, dan Kakao Bank, Superbank punya keunggulan dari ekosistem besar yang dapat mempercepat ekspansi dan penetrasi pasar.
“Selain itu superbank juga punya sinergi kuat lewat ekosistem di dalam Grup EMTK yang cukup diversifikasi,” kata Liza kepada Katadata.co.id, Rabu (12/11).
Mengingat dukungan nama-nama besar di belakangnya, kata Liza, pasar kemungkinan akan menaruh perhatian pada IPO Superbank. Ia menilai apabila benar tercatat pada valuasi tersebut, IPO Superbank berpotensi menjadi salah satu IPO bank digital terbesar tahun ini.
“Dampaknya pun kami kira sudah mulai terlihat dimana sejak rumor ini kembali ramai saham saham grup EMTEK (EMTK, SCMA) ini juga cenderung terapresiasi,” kata Liza.
Di samping itu, menanggapi kabar aksi IPO itu, Juru Bicara Superbank mengatakan perusahaan tidak dalam posisi memberikan komentar atas rumor atau spekulasi pasar. Manajemen mengatakan fokus perusahaan adalah menjaga kinerja yang kuat melalui solusi keuangan inovatif, pertumbuhan jumlah nasabah.
“Serta kolaborasi dengan ekosistem terpercaya untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia,” ujar manajemen Superbank ketika dihubungi Katadata.co.id, Jumat (7/11).
Adapun ihwal rencana IPO Superbank ini selaras dengan kabar terbaru yang diungkap oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna. Dalam keterangan terbaru ia menyebut terdapat tiga perusahaan lighthouse yang bersiap listing di BEI akhir tahun. 3 emiten itu berasal dari sektor finansial, tambang dan infrastruktur.
Lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa untuk IPO setiap tahunnya. Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik, yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%.
