Prospek Saham BUMI Menguat Usai Kuasai Penuh Tambang Emas Raksasa di Australia

Karunia Putri
14 November 2025, 06:42
saham
Emtrade.id
Harga Saham Bumi
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi primadona di kalangan investor pasar modal setelah merampungkan akuisisi 100% saham Wolfram Limited (WFL), perusahaan tambang emas raksasa berbasis Australia.

Lonjakan minat investor terhadap saham BUMI mulai terlihat sejak pengumuman diversifikasi bisnis dari batu bara ke emas. Pada perdagangan kemarin, harga saham BUMI melesat 16,67% atau 32 poin ke level 224, sementara dalam sepekan terakhir, harganya naik 58,87%.

Sejumlah sekuritas pun menaikkan target harga saham BUMI dan meramalkan prospek kinerja keuangan yang lebih baik seiring ekspansi ke bisnis emas.

Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan, sentimen pasar memang tengah menggandrungi berita diversifikasi bisnis ini.

“Kenaikan kemarin memang didorong sentimen Wolfram, karena pasar suka cerita diversifikasi dari batu bara ke emas,” kata Wafi kepada Katadata.co.id, Kamis (13/11).

Meski demikian, Wafi menilai efek akuisisi tersebut belum mampu meningkatkan kinerja keuangan BUMI secara instan untuk tahun ini. Efeknya diperkirakan baru terasa pada 2026–2027 ketika produksi sudah stabil.

“Kinerja BUMI dalam jangka pendek masih tergantung harga batu bara dan struktur utang,” ujarnya. Wafi menetapkan target harga baru untuk BUMI di level 220.

Tingkatkan Pendapatan Jangka Panjang

Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) menilai akuisisi ini bersifat value-accretive, meningkatkan stabilitas pendapatan jangka panjang BUMI dan mendiversifikasi portofolio bisnisnya di luar batu bara. 

BUMI berencana mengalokasikan belanja modal (capex) US$ 5,8 juta untuk meningkatkan aset tambang emas Wolfram. Produksi komersial ditargetkan mulai Juni 2026 dengan fasilitas flotation plant, dan fasilitas pengolahan Carbon-in-Leach (CIL) senilai US$ 45,5 juta dibangun untuk meningkatkan kapasitas produksi emas pada 2029.

SSI memperkirakan, dengan volume penjualan emas mencapai 40 ribu ons pada 2027, pendapatan tambahan bisa mencapai US$ 221 juta, meningkatkan proyeksi pendapatan BUMI sebesar 13,6% dibanding perkiraan sebelumnya.

Sekuritas ini mempertahankan rekomendasi beli untuk saham BUMI sekaligus menaikkan target harga menjadi Rp 300 per saham, atau potensi kenaikan 34% dari harga saat ini.

“Revisi ini mencerminkan tambahan kontribusi pendapatan dari aset emas Wolfram serta peningkatan nilai aset bersih BUMI seiring ekspansi ke bisnis logam mulia,” tulis SSI, dikutip Jumat (14/11).

SSI menambahkan, mulai 2029 BUMI berpotensi mendapatkan penilaian ulang (re-rating) oleh pasar karena transformasi perusahaan dari tambang batu bara menjadi perusahaan tambang logam yang terdiversifikasi.

Penjelasan Manajamen Bumi Resources

Sebelumnya, Direktur Bumi Resources R.A Sri Dharmayanti menyatakan perseroan telah melengkapi kepemilikan saham WFL menjadi 100% dengan pembelian tambahan 0,32% saham WFL senilai Rp 2,20 miliar. Total dana yang digelontorkan mencapai Rp 698,98 miliar.

Dengan begitu, perseroan telah melengkapi seluruh saham Wolfram yang sebelumnya dibeli BUMI sebanyak 99,68% saham.

“Pembelian saham WFL ini merupakan lanjutan atas rangkaian transaksi untuk mengakuisisi 100% saham WFL,” kata Sri dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (10/11).

Presiden Direktur Bumi Resources Adika Nuraga Bakrie menambahkan bahwa akuisisi ini sejalan dengan strategi diversifikasi perusahaan ke mineral strategis dan kritis serta memperkuat pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

“Ekspansi ke mineral strategis dan mineral kritis sejalan dengan tren permintaan global serta memperkuat komitmen kami terhadap pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” ujar Adika, Rabu (8/10).

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari term sheet agreement awal tahun, yang kini difinalisasi setelah mendapat persetujuan Foreign Investment Review Board (FIRB) di Australia.

Langkah ini sejalan dengan strategi diversifikasi Bumi Resources untuk memperluas portofolionya ke sektor mineral strategis dan kritis, termasuk membuka peluang hilirisasi.

Melalui Wolfram, Bumi Resources memperoleh akses produksi emas dan tembaga jangka pendek, yang diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan sekaligus meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...