Tok! BTN Resmi Spin Off Bank Syariah Nasional, Nilai Aset Tembus Rp 70 Triliun

Karunia Putri
18 November 2025, 10:53
BTN Bank Syariah Nasional
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Dirut Bank Syariah Nasional (BSN) Alex Sofjan Noor (kedua kanan) berbincang dengan Dirut BTN Nixon LP Napitupulu (kedua kiri), Wadirut BTN Oni Febriarto Rahardjo (kanan) dan Komisaris Utama BSN Bahrullah Akbar (kiri) pada peresmian nama dan logo Bank Syariah Nasional di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) resmi melakukan pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah, PT Bank Syariah Nasional (BSN). Aksi tersebut telah direstui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BBTN di Menara BTN, Jakarta, Selasa (18/11).

Pemisahan unit usaha tersebut dilakukan setelah perseroan mengakuisisi Bank Victoria Syariah dan mengubah nama perusahaan menjadi Bank Syariah Nasional.

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, RUPSLB ini merupakan rangkaian terakhir dari proses spin off UUS BTN, sehingga menjadikan BSN sebagai bank umum syariah (BUS) dengan aset terbesar kedua di Indonesia, dengan total aset menembus Rp 70 triliun.

“Seluruh pemegang saham Bank Tabungan Negara menyetujui UUS BTN yang bagian dari BTN selama ini, ada di neracanya BTN, ini kita pisahkan. Setelah kita pisahkan, kita transfer atau alihkan ke Bank Syariah Negara, di mana Bank Syariah Negara sebelumnya telah diakuisisi oleh BTN dengan nama lama Bank Victoria Syariah,” kata Nixon setelah RUPSLB BTN Senin (18/11).

Nixon menyebut, setelah aksi ini BTN akan memberikan modal kepada BSN sebesar Rp 6 triliun. Angka tersebut berkurang dari yang dia sebutkan sebelumnya, yakni Rp 6,5 triliun.

“Kasarnya Rp 6 triliun. Kemudian, di BTN karena ada modal yang berkurang [beralih] ke BSN, sehingga CAR-nya mengalami penurunan sedikit,” ujarnya.

Adapun total nilai aset UUS BTN, menurut Nixon, telah memenuhi batas yang diatur dalam ketentuan Pasal 59 POJK 12/2023 sejak kuartal IV/2023 atau tepatnya per Desember 2023. Berdasarkan laporan keuangan BTN tahun buku 2023 yang dipublikasikan pada kuartal I/2024, tercatat UUS BTN memiliki total aset sebesar Rp54,3 triliun. 

“Oleh karena itu, perseroan selaku bank umum konvensional wajib melakukan pemisahan atau spin-off UUS,” kata Nixon.

Pertumbuhan Kinerja

Dari sisi kinerja UUS BTN menunjukkan tren pertumbuhan yang solid dalam lima tahun terakhir. Secara  Compound Annual Growth Rate (CAGR) periode 2020 - 2024, aset tumbuh 16,36%. Dari sisi pembiayaan tumbuh 15,04% dan dana pihak ketiga (DPK) naik 20,12%. Kontribusi UUS terhadap total aset BTN juga meningkat dari 9,14% pada 2020 menjadi 12,90% pada 2024.

Jaringan UUS BTN saat ini mencakup 35 Kantor Cabang Syariah (KCS), 76 Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) dan 589 Kantor Layanan Syariah yang tersebar di berbagai daerah. 

“Pertumbuhan yang konsisten ini menunjukkan kesiapan UUS BTN untuk berdiri sendiri sebagai entitas bank umum syariah penuh,” ujar Nixon.

Setelah spin off, seluruh aset dan kewajiban UUS BTN akan resmi dialihkan ke BSN. Proses finalisasi pelimpahan tersebut akan ditetapkan dalam RUPSLB BSN pada 19 November 2025, sehari setelah BTN menggelar RUPSLB untuk melepas hak dan kewajiban UUS. Dengan penggabungan tersebut, aset BSN mencapai Rp 71,3 triliun, menjadikannya bank umum syariah dengan aset terbesar kedua di Indonesia.

BTN juga telah menyiapkan Group Principle Guideline (GPG) sebagai pedoman tata kelola antara induk dan anak perusahaan. Pedoman ini menjadi landasan untuk menyelaraskan kebijakan, memastikan konsistensi dan standardisasi, meningkatkan akuntabilitas, mendukung kepatuhan terhadap regulasi, mendorong efisiensi dan sinergi, serta memfasilitasi adaptabilitas.

“Dengan disetujuinya pemisahan ini, seluruh hak, kewajiban, dan tanggung jawab UUS BTN akan beralih kepada BSN secara efektif pada tanggal efektif pemisahan yang akan ditetapkan dalam waktu dekat,” jelas Nixon.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...