Harga Timah Global Menguat: Saham TINS Melesat 187% Ytd, Bagaimana Prospeknya?

Karunia Putri
21 November 2025, 10:13
Timah
ANTARA FOTO/Andri Saputra/bar
Seorang pekerja menghitung balok timah hasil produksi di gudang penyimpanan di PT Timah Tbk di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (16/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga saham emiten pelat merah PT Timah Tbk (TINS) melonjak 187,85% sepanjang tahun uni atau year to date (ytd). Geliat saham anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) holding pertambangan ini terjadi seiring dengan naiknya harga timah global.

Harga timah global diprediksi akan terus menguat hingga menutup 2025. Berdasarkan data Bloomberg, harga timah 2025 diperkirakan bergerak di kisaran US$ 32.254–US$ 34.181 per ton. Permintaan dari industri elektronik menjadi pendorong utama konsumsi timah diprediksi menguat pada tahun depan. 

Manajemen TINS menyampaikan, permintaan timah global terutama dari sektor elektronik tin solder dan tin chemical masih kuat, didorong oleh pasar Jepang dan Cina. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor logam timah Indonesia hingga September 2025 mencapai 37.946 metrik ton, naik 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi fundamental, pasar timah global masih ketat akibat terbatasnya pasokan dari Indonesia, Myanmar, Malaysia Smelting Corporation (MSC) dan Republik Demokratik Kongo yang dipengaruhi faktor regulasi, konflik dan aktivitas pemeliharaan produksi.

Dari sisi keuangan, TINS membukukan laba bersih Rp 602,42 miliar hingga September 2025, turun 33,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 908,78 miliar. Capaian ini setara 78% dari target laba yang ditetapkan perseroan, yakni Rp 774 miliar.

Pendapatan perusahaan tercatat Rp 6,60 triliun, merosot 20% dari Rp 8,25 triliun pada kuartal ketiga 2024.

“Seiring peningkatan produksi quarter to quarter, momentum kenaikan harga timah global, serta dukungan pemerintah terhadap perbaikan tata kelola pertambangan timah, perseroan mampu membukukan laba bersih 9M 2025 sebesar Rp 602 miliar, atau dua kali lipat dari laba semester I 2025,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, Fina Eliani, dalam keterangan resmi, Jumat (21/11).

Kontribusi penjualan ekspor TINS mencapai sekitar 21% dari total ekspor timah Indonesia dan sekitar 3% dari konsumsi global yang sebesar 278.048 metrik ton menurut CRU Tin Monitor. Konsumsi timah global sepanjang sembilan bulan pertama 2025 diperkirakan mencapai 282.874 ton.

Adapun sarga timah hingga September menunjukkan tren kenaikan yang lebih kuat dibandingkan semester pertama 2025 akibat ketatnya pasokan global. 

Meski harga menguat, produksi bijih timah TINS hingga September 2025 turun 20% menjadi 12.197 ton Sn dari 15.201 ton Sn pada periode yang sama 2024. Penurunan ini dipengaruhi cuaca buruk, kondisi cadangan tidak menerus (spotted) serta maraknya penambangan ilegal.

Alhasil, produksi logam timah merosot 25% menjadi 10.855 metrik ton, sementara penjualan turun 30% menjadi 9.469 metrik ton. Dari total penjualan, 7% dikirim ke pasar domestik, sedangkan 93% diekspor ke enam negara utama yakni Jepang, Singapura, Korea Selatan, Belanda, Italia dan Amerika Serikat.

Strategi Peningkatan Produksi Capai Target 2025

Manajemen TINS menyampaikan dalm bahan presentasi dalam paparan publik, terdapat berbagai strategi yang telah disusun perseroan untuk dapat mencapai target-target sepanjang tahun ini. Di antaranya, pertama, meningkatkan sumber daya dan cadangan timah secara organik atau anorganik. Kedua, optimalisasi penambangan dan pengolahan timah primer dan ketiga, perbaikan tata kelola kemitraan penambangan.

Keempat, mengoptimalisasi produksi melalui percepatan pembukaan lokasi baru, kelima mengembangkan monasite-REE, keenam meningkatkan pendapatan konsolidasi (peningkatan) kinerja anak perusahaan.

Serta yang terakhir, meningkatkan volume produksi dan penjualan Tin Solder, Tin Chemical, Nikel, Batubara dan pasir kuarsa.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...