Wall Street Naik, Investor Memburu Saham Teknologi

Nur Hana Putri Nabila
25 November 2025, 06:04
Wall street,
NYSE
Wall Street. Indeks S&P 500 naik 1,55% ke level 6.705,12. Nasdaq Composite melesat 2,69% ke level 22.872,01. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menguat 0,44% atau 202,86 poin menjadi 46.448,27.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa saham Amerika Wall Street ditutup naik pada perdagangan Senin (24/11) dipimpin oleh lonjakan saham induk usaha Google, Alphabet. Pasar kembali pulih menjelang libur Thanksgiving usai sebelumnya anjlok gara-gara kecerdasan buatan (AI).

Indeks S&P 500 naik 1,55% ke level 6.705,12. Nasdaq Composite melesat 2,69% ke level 22.872,01. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menguat 0,44% atau 202,86 poin menjadi 46.448,27.

Saham Alphabet menjadi pendorong utama penguatan pasar, setelah meningkatnya keyakinan investor terhadap posisi perusahaan dalam persaingan teknologi AI. Pekan lalu, Google merilis model AI terbaru mereka, Gemini 3, sekitar delapan bulan setelah peluncuran Gemini 2.5. Harga saham Alphabet melonjak 6,3%.

Sentimen positif terhadap Alphabet juga turut mengangkat saham emiten teknologi lain terkait AI. Broadcom meroket 11,1%, Micron Technology naik hampir 8%, sedangkan Palantir Technologies dan AMD masing-masing tumbuh 4,8% dan 5,5%. Saham raksasa teknologi lain seperti Meta, Nvidia, dan Amazon juga naik.

Direktur Eksekutif Riset Keputusan Investasi di SimCorp, Melissa Brown, menilai kenaikan saham Alphabet memang positif bagi perusahaan maupun investornya. Namun, ia mengingatkan bahwa reli yang hanya ditopang oleh satu saham justru menjadi sinyal yang kurang sehat bagi pasar.

“Menurut saya, kondisi seperti ini belum cukup kuat untuk menopang kenaikan pasar dalam beberapa hari ke depan,” kata Brown, dikutip CNBC, Selasa (25/11).

Adapun pasar saham AS melanjutkan penguatan sejak Jumat lalu, setelah Presiden Fed New York membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga pada Desember 2025. Meski demikian, indeks utama tertekan sepanjang bulan ini akibat penyesuaian valuasi pada saham-saham berbasis AI yang sebelumnya menjadi motor utama reli sepanjang 2025.

Pada pekan lalu, S&P 500 turun sekitar 2%, sehingga penurunan sepanjang November kini mencapai level serupa. Nasdaq juga terkoreksi lebih dari 3% sejak awal bulan, setelah anjlok hampir 3% pada pekan lalu. Lalu Dow Jones Industrial Average melemah sekitar 2% selama pekan lalu dan kini mencatat penurunan lebih dari 2% sepanjang bulan.

Tekanan di akhir November kemungkinan masih berlanjut. Aktivitas perdagangan diperkirakan lebih sepi menjelang libur Thanksgiving, sementara pasar juga menunggu pertemuan The Fed pada Desember dan belum melihat katalis besar dalam waktu dekat. 

Melissa Brown menilai volatilitas bisa meningkat, terlebih dengan rilis data ekonomi penting seperti data penjualan ritel AS dan indeks harga produsen September yang berpotensi menunjukkan sinyal stagflasi.

“Pasar mungkin masih bergerak stabil, tetapi dengan sentimen yang sudah negatif, berita buruk biasanya bereaksi lebih besar, dengan volume transaksi yang lebih tipis, berita negatif bisa memberi dampak berlipat,” ucapnya. 

Perdagangan saham AS akan ditutup pada Kamis dalam rangka Hari Thanksgiving dan hanya berlangsung setengah hari pada Jumat, hingga pukul 13.00 waktu AS.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...