BPH Migas Data Stok Mayoritas BBM Aman, Kecuali Biosolar

Andi M. Arief
25 November 2025, 08:34
biosolar, pertamina, stok bbm
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mencatat, hampir seluruh stok bahan bakar minyak aman sampai akhir tahun ini, kecuali biosolar. BPH Migas memproyeksi, sisa stok biosolar sampai akhir tahun ini hanya mencapai kurang dari 350.000 kiloliter.

Kepala BPH Migas Wahyudi Anas mengatakan prognosa realisasi biosolar sampai akhir tahun adalah 98,14% dari kuota 18,69 juta kiloliter. Menurutnya, proyeksi tersebut berdasarkan realisasi konsumsi biosolar hingga pekan lalu, Kamis (20/11).

"Dengan demikian, kondisi stok biosolar ini sudah sangat sensitif dan ketat," kata Wahyudi di Gedung DPR, Senin (24/11) malam.

Namun, Wahyudi meyakini PT Pertamina dapat menjaga ketersediaan biosolar di pasar, khususnya selama musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Salah satu strategi yang akan digunakan adalah memfokuskan cadangan biosolar pada destinasi wisata Nataru 2025/2026.

Selain biosolar, Wahyudi mencatat stok BBM lain sampai akhir tahun aman, seperti Pertalite sebesar 9,57% dan minyak tanah sekitar 2,94%. Menurutnya, ketersediaan BBM di masyarakat kini telah meningkat lantaran stok BBM nasional telah naik dari 18 hari menjadi 20,2 hari sepanjang pekan lalu.

"Kami sangat sensitif dalam memastikan layanan kepada masyarakat. Sejauh ini, stok BBM nasional masih sangat aman," katanya

Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga berencana menambah cadangan Pertalite nasional sebesar 1,4 juta kiloliter khusus menghadapi musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah tersebut dilakukan dengan cara peningkatan produksi domestik dan impor.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi mendata stok cadangan Pertalite sampai akhir tahun masih sangat cukup atau mendekati 3 juta kiloliter sampai akhir tahun ini. Ini karena prognosa realisasi konsumsi Pertalite sampai akhir tahun ini hanya mencapai 90,43% dari total kuota 31,13 juta kiloliter.

"Selain dari produksi dalam negeri, kami ada tambahan impor Pertalite untuk menaikkan ketahanan stok nasional lebih dari 21 hari. Kami mengusahakan ketahanan Pertalite nasional menjadi 22 hari sampai 23 hari pada akhir tahun ini," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra. 

Ega juga berencana menambah ketahanan Pertamax Turbo sekitar 100.000 kiloliter melalui peningkatan produksi domestik dan impor pada akhir tahun ini. Menurutnya, Pertamina Patra Niaga akan menambah porduksi Pertamax Turbo dari dua kilang, yakni Kilang Cilacap dan Kilang Balongan.

Selain ketahanan stok, Ega akan menambah kapasitas distribusi dengan menambah 346 unit mobil tangki beserta awak pengemudinya. Ega pun berniat menambah lokasi-lokasi mobil tangki kantong di wilayah-wilayah tertentu untuk mempercepat pengisian truk tangki di terminal BBM.

Ia akan turut memperpanjang waktu operasi sekitar 1.800 unit SPBU milik pertamina menjadi 24 jam mulai 15 Desember 2025. "Hal ini penting agar Pertamina dapat memberikan layanan lebih luas dan lebih lama kepada masyarakat," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...