IHSG Sentuh Rekor Baru, Purbaya Ungkap Faktor Pengungkit Laju Saham to The Moon

Andi M. Arief
26 November 2025, 20:34
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers APBN di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/11).
Katadata/Rahayu Subekti
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat konferensi pers APBN di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/11).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mensinyalir performa Indeks Harga Saham Gabungan yang mencetak rekor baru di posisi 8.602 hari ini, Rabu (26/11) lantaran adanya kepercayaan pada pemerintah. Menurut Purbaya, saat ini investor mulai mempercayai optimisme pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah sebesar 8% pada 2029.

Purbaya menilai investor pasar modal optimistis pemerintah akan menjalankan program strategis nasional yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini membuat saham yang ada di pasar modal umumnya akan bergerak positif jika perekonomian nasional tumbuh.

"To the moon, to the moon. Tidak mungkin investor pasar modal melakukan pembelian saham kalau tidak percaya perekonomian akan tumbuh. Betul ada nilai saham emiten gorengan yang naik, tapi harga saham emiten lainnya juga naik. Kalau investor tidak optimistis, IHSG tidak akan naik ke 8.600," kata Purbaya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (26/11).

Merujuk data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume transaksi perdagangan sepanjang hari ini mencapai 53,86 miliar saham dan frekuensi sebanyak 2,70 juta kali. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp 15.741 triliun dengan total nilai transaksi siang ini sebesar Rp 26,67 triliun. Sebanyak 293 saham menguat, 365 saham terkoreksi dan 149 saham tidak bergerak.

Walaupun IHSG cetak rekor baru, Purbaya mengaku belum akan memberikan insentif ke pasar modal. Ia menyebut saat ini Bursa  Efek Indonesia belum menunjukkan aksi nyata dalam bentuk pemberian hukuman pada oknum yang "menggoreng" harga saham tertentu.

Di pasar modal, saham gorengan dikenal sebagai saham yang harganya tidak didasarkan pada data dan fundamental melainkan karena aksi jual dan beli sesaat. Fenomena tersebut membuat aktivitas investasi di bursa dinilai tak lagi mencerminkan investasi jangka panjang.

"Kami belum akan memberikan insentif kepada pasar bursa, sebab saya belum melihat regulator memberikan hukuman pada yang menggoreng saham," ujarnya.

Seperti diketahui, kenaikan IHSG hari ini salah satunya didorong oleh tumbuhnya harga saham-saham di sektor energi yang naik 2,34% secara sektoral. Harga saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melesat 19,82% atau 1.075 poin ke level 6.500, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) melonjak 11,76% atau 1.200 poin ke level 11.400 dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melompat 10,17% atau 24 poin ke level 250.

Seiring dengan naiknya indeks hari ini, sembilan dari sebelas sektor yang ada di BEI parkir di zona hijau. Harga saham-saham sektor energi naik paling tinggi, kemudian disusul kenaikan harga saham-saham di sektor keuangan. Meski naik 1,96% secara sektoral, harga saham saham bank jumbo justru bergerak melandai.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...