Manuver Grup Bakrie (BUMI) Kuasai Tambang Emas hingga Bauksit, ke Mana Arahnya?
Emiten terafiliasi Grup Salim dan Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), membeberkan rencana lanjutan setelah mencaplok tambang emas tahap produksi Jubilee Metals Limited (JML) di Australia. Selain itu, perusahaan kini juga menggenggam 45% saham PT Laman Mining, perusahaan tambang bauksit di Kalimantan Barat.
Dengan dua akuisisi besar tersebut, muncul pertanyaan apakah BUMI akan menambah porsi kepemilikan hingga menguasai penuh saham JML maupun Laman Mining.
Menjawab hal itu, Direktur BUMI Rio Supin mengatakan perusahaan mengacu pada perjanjian awal 2025 yang mengatur akuisisi maksimal hampir 65% saham JML. Namun, ia menegaskan belum ada rencana menambah porsi kepemilikan dalam waktu dekat karena fokus manajemen adalah memastikan tambang JML beroperasi sesuai jadwal.
“Nanti setelah itu baru diputuskan apakah BUMI akan menambah kepemilikan di JML atau tidak,” ujar Rio dalam paparan publik virtual, Senin (1/12).
Terkait Laman Mining, Rio menjelaskan BUMI dalam perjanjian awal memang akan mengakuisisi hingga 45% saham. Saat ini perusahaan masih fokus menyelesaikan tahap pertama akuisisi dan melakukan pengembangan bisnis secara bertahap.
“Belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan pemilik Laman Mining untuk meningkatkan saham di atas 45%. Fokusnya masih pada pengembangan bertahap,” kata dia.
Akuisisi Tambang Emas Jubilee Metals Limited di Australia
BUMI akan mengakuisisi Jubilee Metals Limited (JML), perusahaan tambang emas tahap produksi di Australia. Aksi korporasi ini dilakukan bertahap melalui konversi utang menjadi penyertaan modal, serta pembelian saham atau penerbitan saham baru.
Pada 6 Mei 2025, BUMI, JML, dan para pemegang saham menandatangani subscription agreement terkait penerbitan dan penjualan saham JML melalui konversi pinjaman dan penerbitan saham tambahan. Setelah seluruh proses konversi dan pembelian rampung, BUMI akan menguasai 5.734.770 saham atau 64,98% modal disetor JML.
“Subscription shares akan diterbitkan dalam tujuh tahap sesuai milestone schedule dari 6 Mei 2025 hingga 15 Agustus 2026,” tulis manajemen dalam keterangannya, Rabu (5/11).
BUMI dan JML menyepakati konversi piutang sebesar AU$ 8,5 juta atau sekitar US$ 5,39 juta (Rp 90,16 miliar) menjadi penyertaan modal, setara 18,74% kepemilikan di JML. Kemudian pada 2 Juli 2025, BUMI meneken perjanjian jual beli saham dengan sejumlah pemegang saham JML, menambah 16,50% kepemilikan senilai AU$ 5 juta atau US$ 3,24 juta. Total kepemilikan BUMI pun naik menjadi 35,24%.
Selanjutnya pada 16 September 2025, BUMI kembali menambah porsi melalui pembelian 497.895 saham baru JML, sehingga kepemilikannya meningkat menjadi 41,36%.
Akuisisi 45% Saham Tambang Bauksit Laman Mining
BUMI juga tengah mengakuisisi 45% saham PT Laman Mining, pemilik tambang bauksit di Desa Laman Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara dan Nanga Tayap, Ketapang, Kalimantan Barat.
Pada 25 September 2025, BUMI menandatangani kesepakatan dengan PT Supreme Global Investment (SGI) untuk membeli 45% saham Laman Mining senilai US$ 59,1 juta (Rp 988,67 miliar). Pembayaran dibagi dua tahap: uang muka US$ 20 juta paling lambat 30 Desember 2025, dan pelunasan US$ 39,1 juta paling lambat 30 Oktober 2026.
“Jika SGI gagal memenuhi persyaratan, perusahaan berhak meminta pengembalian uang muka berikut penalti 9% per tahun, atau pengalihan saham Laman Mining,” tulis manajemen dalam laporan keuangan, Jumat (14/11).
Untuk mendanai akuisisi tersebut, BUMI menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap III Tahun 2025 senilai Rp 780 miliar, termasuk untuk kebutuhan pembayaran uang muka akuisisi Laman Mining.
