Lonjakan Harga Saham CBDK Terkerek Right Issue PANI, Bagaimana Prospeknya?
Harga saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) melesat dalam beberapa hari terakhir. Analis menilai lonjakan tersebut dipicu oleh narasi akuisisi oleh perusahaan induknya, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), seiring rencana aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue.
Pada perdagangan Selasa (2/12), saham CBDK tercatat naik 4,11% secara intraday pada pukul 15.02 WIB ke level 8.875. Dalam sepekan terakhir, harga saham emiten properti tersebut sudah menguat 33,33% dan melonjak 119,21% sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 13 Januari lalu.
Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, mengatakan kenaikan harga ini ditopang oleh ekspektasi pasar bahwa PANI akan mengambil alih mayoritas saham CBDK menggunakan dana hasil right issue.
“Market [pasar] melihat ini sebagai sinyal ada value unlocking,” ujarnya kepada Katadata, Selasa (2/12).
Ia menambahkan, fundamental CBDK saat ini masih tipis sehingga euforia kenaikan lebih banyak ditopang sentimen dan narasi akuisisi. Menurutnya, selama roadmap PANI belum jelas, pergerakan harga saham CBDK masih akan dibayangi volatilitas tinggi.
Lewat aksi akuisisi induk usaha, Head of Research MNC Sekuritas Herditya WIcaksana menilai harga saham CBDK akan bergerak lebih tinggi. Dia mematok level 9.050-9.550 sebagai target terdekat CBDK.
Bila menilik laporan keuangan kuartal ketiga 2025, CBDK membukukan kenaikan laba bersih mencapai 88,63%, terutama ditopang pendapatan neto yang naik 44,93% menjadi Rp 2,29 triliun. CBDK juga melakukan penyesuaian target pra-penjualan tahun 2025, dari semula Rp 2,03 triliun menjadi Rp 508 miliar.
Penurunan target ini dikaitkan dengan dinamika makroekonomi, di antaranya pelemahan rupiah terhadap dolar AS sebesar 5,21% yoy serta penurunan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) dari 123,5 menjadi 115.
Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo menyatakan, penyesuaian target tersebut diambil dengan penuh kehati-hatian dan didasarkan pada evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasar dan arah ekonomi nasional.
“Kami melihat dinamika pasar saat ini sebagai bagian dari proses menuju keseimbangan baru. Penyesuaian target bukan langkah defensif, melainkan strategi realistis untuk memastikan pertumbuhan CBDK tetap sehat dan berkelanjutan,” ujar Steven.
Hingga sembilan bulan pertama 2025, CBDK mencatat pra-penjualan sebesar Rp 321 miliar, atau 63% dari target yang telah disesuaikan. Meski terjadi penurunan dibanding kuartal sebelumnya, manajemen melihat kondisi ini sebagai konsolidasi alami untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang.
Adapun induk usaha CBDK akan melakukan aksi korporasi berupa right issue jumbo senilai Rp 15,73 triliun.
PANI menawarkan maksimal 1,21 miliar saham baru bernilai nominal Rp 100 per saham atau setara 6,69% dari total saham setelah PUT. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp 12.975 per saham sehingga Perseroan berpotensi meraih dana maksimal sekitar Rp 15,73 triliun. Dana right issue sebesar Rp 15,12 triliun akan digunakan perseroan untuk mengakuisisi saham CBDK.
