UNTR Dirikan Entitas Usaha, Diversifikasi Bisnis ke Nikel

Karunia Putri
3 Desember 2025, 11:42
UNTR, nikel
website UNTR
Alat berat United Tractors (UNTR).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT United Tractors Tbk (UNTR) memperluas portofolio bisnisnya ke industri nikel dengan mendirikan PT Nusantara Industri Nikel Lestari (NINL). Anak usaha ini dibangun melalui dua entitas anak yang dimiliki UNTR, yakni PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) dan PT Energia Prima Nusantara (EPN).

Corporate Secretary UNTR Ari Setiyawan menjelaskan bahwa NINL resmi berdiri berdasarkan Akta Pendirian No. 125 tertanggal 21 November 2025 yang dibuat di hadapan notaris Jose Dima Satria. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 2 Desember 2025.

NINL akan fokus pada industri pembuatan logam dasar non-besi serta perdagangan besar logam dan bijih logam. Dalam struktur kepemilikan, DTN menguasai 99,90% saham NINL atau sekitar 9,99 miliar saham. Sementara EPN memegang 0,10% atau 10 juta saham.

“Penyertaan saham DTN dan EPN dalam NINL tidak berdampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum, dan kondisi keuangan perseroan saat ini,” kata Ari dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Selasa (3/12).

Ia menjelaskan, pembentukan NINL merupakan kelanjutan strategi diversifikasi grup United Tractors, khususnya dalam pengembangan usaha di sektor jasa dan pengolahan mineral nikel.

Manajemen United Tractors dalam earnings call kinerja kuartal ketiga 2025 pada Senin (17/11) menurunkan target operasional untuk tahun 2025. Salah satunya, yakni target penjualan alat berat Komatsu 2025 dari 4.600 unit menjadi 4.500 unit.

Revisi ini dipicu melemahnya permintaan untuk alat berat berukuran besar akibat kondisi industri tambang batu bara yang masih tertekan.  

“Manajemen pun memperkirakan kondisi pasar batu bara masih akan menantang pada 2026, sehingga target penjualan Komatsu selama 2026 ditetapkan di kisaran 4.300–4.500 unit,” demikian seperti dikutip Rabu (19/11).

Di samping itu, perusahaan juga menurunkan segmen kontraktor pertambangan dengan target volume overburden selama 2025 direvisi turun dari 1,18 miliar bcm menjadi 1,13 miliar bcm, sejalan dengan penyesuaian volume produksi klien. Target baru tersebut mengindikasikan kenaikan volume secara kuartalan pada kuartal keempat 2025 sebesar 2% QoQ seiring ekspektasi cuaca yang lebih baik. 

Adapun untuk 2026, UNTR menargetkan volume overburden untuk stabil atau sedikit lebih tinggi dibandingkan 2025, didukung oleh realisasi kontrak jasa pertambangan dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO).














PT United Tractors Tbk (UNTR) melakukan diversifikasi bisnis ke bidang industri pembuatan logam dasar dengan membangun anak usaha PT Nusantara Industri Nikel Lestari (NINL) lewat anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) dan PT Energia Prima Nusantara (EPN).

Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary UNTR Ari Setiyawan mengatakan UNTR melalui anak-anak perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dimiliki 100% oleh perseroan, yaitu PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) dan PT Energia Prima Nusantara (EPN), telah mendirikan perusahaan yang bernama PT Nusantara Industri Nikel Lestari (NINL). 

Pendirian NINL tersebut telah dinyatakan dalam Akta Pendirian No. 125 tertanggal 21 November 2025 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta Pendirian”). Akta Pendirian telah disetujui melalui Keputusan Menteri Hukum Republik Indonesia No. AHU0103497.AH.01.01.TAHUN 2025 tanggal 2 Desember 2025. 

NINL akan melakukan kegiatan usaha yang bergerak di bidang kegiatan industri pembuatan logam dasar bukan besi dan perdagangan besar logam dan bijih logam. 

“Penyertaan saham DTN dan EPN dalam NINL tidak berdampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum, dan kondisi keuangan perseroan saat ini,” kata Ari dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Selasa (3/12).

Dia menjelaskan, tujuan didirikannya NINL ini merupakan suatu bentuk kelanjutan langkah Perseroan secara grup untuk melakukan diversifikasi kegiatan usaha Perseroan melalui perusahaan terkendali Perseroan dengan mengembangkan usaha di sektor jasa dan pengolahan mineral nikel. 

Dalam struktur kepemilikan saham NINL, DTN memiliki sebanyak 99,90% saham NINL atau setara sebanyak 9,99 miliar saham. Sementara 0,10% saham NINL atau mempunyai sebanyak 10 juta saham. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...