Bos BTN (BBTN) Beri Bocoran Kinerja Keuangan 2025 dan Dividen Tahun Depan

Nur Hana Putri Nabila
5 Desember 2025, 18:39
BTN akuisisi Bank Victoria Syariah
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/bar
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu (kedua kiri) didampingi Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo (kedua kanan), Direktur Finance and Strategy BTN Nofry Rony Poetra (kanan), dan Head of Communication Department BTN Dody Agoeng (kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers usai penandatanganan akta jual beli dan pengambilalihan saham PT Bank Victoria Syariah di Menara BTN, Jakarta, Kamis (5/6/2025). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk resmi mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) melal
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten perbankan pelat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN memberikan gambaran kinerja keuangan yang akan dicapai sepanjang tahun 2025 dan proyeksi pembagian dividen dari kinerja tersebut pada tahun depan. Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu memperkirakan, kinerja keuangan perusahaan akan mencapai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025. 

Ia berharap pertumbuhan laba dapat mencapai di atas 10%. Penyaluran kredit diproyeksi tumbuh 9%, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh lebih baik mencapai dua digit.

“Jadi masih normal lah, enggak ada yang turun, yang turun, kami harapkan Non Performing Loan (NPL). Nah, ini memang masih struggling,” kata Nixon ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/12). 

Kisi-Kisi Pembagian Dividen

Nixon juga memberikan gambaran terkait rencana pembagian dividen perseroan pada tahun depan. Ia menuturan, dividend payout ratio kemungkinan akan sama dengan tahun sebelumnya.

Namun, ia menegaskan, keputusan final terkait dividen berada di tangan pemegang saham melalui RUPS. Namun, Nixon mengaku manajemen BTN akan mengusulkan rasio pembayaran sebesar 25%, sama seperti tahun buku 2024.

“Itu dari kita maunya, tapi it depends on diskusi dengan pemegang saham,” ucap Nixon. 

Kinerja Keuangan BTN

BTN membukukan laba bersih sebesar Rp 2,50 triliun hingga akhir Oktober 2025. Berdasarkan laporan keuangan bulanan, laba bersih tercatat mencapai Rp 2,50 triliun, naik 13,72% yoy dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,20 triliun. 

Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh kredit dan pembiayaan yang disalurkan BTN, yang mencapai Rp 385,59 triliun hingga 31 Oktober 2025, naik 8,02% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp356,96 triliun. 

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BTN hingga akhir Oktober 2025 naik 13,70% yoy dari Rp 372,10 triliun menjadi Rp 423,08 triliun. Dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan serta DPK tersebut, BTN berhasil mencatatkan kenaikan aset sekitar 10,79% yoy menjadi Rp 503,48 triliun pada Oktober 2025, naik dari Rp454,44 triliun pada Oktober 2024. 

Nixon mengatakan, pencapaian positif tersebut merupakan hasil penerapan strategi dan proses bisnis yang konsisten dan menyeluruh. Torehan ini juga ditopang transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pelayanan bagi nasabah.

“Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tetap on track sejalan dengan permintaan kredit yang terus meningkat stabil, terutama di pasar perumahan tapak menengah ke bawah serta segmen institusi atau korporasi,” ujar Nixon di Jakarta, Rabu (26/11).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...