IHSG Rawan Terkoreksi, Saham PGEO, TLKM, dan INDY Jadi Rekomendasi Analis

Nur Hana Putri Nabila
8 Desember 2025, 06:30
IHSG, saham, rekomendasi saham
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Ilustrasi. IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,09% ke 8.632 pada perdagangana Jumat (5/12).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG rawan terkoreksi pada perdagangan saham awal pekan ini, Senin (8/12). Meski demikian, analis merekomendasikan sejumlah saham yang masih layak diburu investor, antara lain PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan  PT Indika Energy Tbk (INDY)

Analis MNC Sekuritas Indonesia Herditya Wicaksana menyampaikan,  skenario terbaik IHSG saat ini sedang berada di akhir wave (iii) dari wave [iii] untuk menguji 8,709 meskipun volumenya cenderung turun. 

“Namun waspadai skenario terburuk, di mana koreksi IHSG akan menguji 8.410–8.516,” tulis Herditya dalam risetnya, Senin (8/12).  

MNC Sekuritas menetapkan support IHSG berada di 8.592 dan 8.553, sedangkan resistance terdekat berada di 8.709 dan 8.769.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena daya beli saham naik.  

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas pun merekomendasikan buy on weakness sejumlah saham. Pada saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) misalnya, investor dapat melakukan akumulasi beli di harga Rp 1.190–Rp 1.210 dengan target harga di Rp 1.310–Rp 1.415, dan stoploss di bawah Rp 1.155.

Kemudian pada sahamPT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) direkomendasikan untuk buy on weakness di area Rp 6.600–Rp 6.825 dengan target harga di Rp 7.050–Rp 7.325, serta stoploss di bawah Rp 6.550.

Sedangkan pada saham PT Indika Energy Tbk (INDY) disarankan speculative buy pada level Rp 1.885–Rp 1.905 dengan target harga Rp 1.970 dan Rp 1.995, stoploss jika di bawah Rp 1.870.

Proyeksi serupa juga dikeluarkan Phintraco Sekuritas. Tekanan jual muncul karena pasar memasuki area jenuh beli, terlihat dari posisi candlestick yang mendekati upper Bollinger Band. 

Indikator MACD dan Stochastic RSI juga menunjukkan pelemahan momentum. Meski begitu, IHSG masih berada dalam tren naik karena tetap bergerak di atas MA20, MA50, dan MA200. Untuk pekan ini, Phintraco memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 8.600–8.700.

“Pada pekan ini, dari domestik akan dirilis sejumlah data indikator ekonomi, yaitu penjualan sepeda motor bulan November 2025 (8/12), Indeks Keyakinan Konsumen bulan November 2025 (9/12) dan penjualan ritel bulan Oktober 2025 (10/12),” demikian tertulis dalam riset Phintraco Sekuritas, dikutip Senin (8/12). 

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...