Katalis Baru Emiten Bakrie (VKTR), Cek Prospek Usai Menang Tender TransJakarta

Ira Guslina Sufa
8 Desember 2025, 05:40
VKTR
Dok. VKTR
Sejumlah 20 unit bus listrik Transjakarta CKD pertama rakitan VKTR-Laksana tengah terparkir di pool Sinar Jaya, Cakung, Jakarta Timur, beberapa hari lalu. 20 bus listrik high-deck CKD lokal pertama tersebut resmi beroperasi di jalur Transjakarta dengan Sinar Jaya sebagai operator, pada Sabtu (11/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), memperoleh napas baru setelah memenangkan tender pengadaan 80 unit bus listrik TransJakarta. Kemenangan ini menjadi katalis penting bagi prospek bisnis kendaraan listrik komersial perseroan pada 2026. 

Katalis baru VKTR ini datang di tengah upaya pemerintah daerah memperluas penggunaan armada berbasis energi bersih. Dari total pengadaan tersebut, VKTR telah mengirimkan 50 unit sepanjang tahun ini, sementara 30 unit sisanya dijadwalkan terkirim pada awal 2026.

“Tentu kami terus mendukung kebijakan Pemprov DKI dalam hal ini dengan Transjakarta untuk meluaskan pengadaan armada maupun permajaan armada berbasis kendaraan listrik,” ujar Direktur Operasional VKTR, Bimo Kurniatmoko, dalam paparan publik, seperti dikutip Senin (8/12). 

Manajemen menilai 2026 akan menjadi fase pertumbuhan penjualan yang lebih kuat, ditopang peningkatan volume kendaraan listrik dan stabilnya segmen manufaktur suku cadang yang selama ini menjadi fondasi arus kas. 

Bimo menyebut perusahaan kini berada pada jalur ekspansi yang terukur, dengan fokus memperbesar penetrasi kendaraan listrik komersial seperti bus, truk, hingga forklift. Menurut dia, segmen ini justru menawarkan efisiensi operasional bagi korporasi, terutama di tengah kondisi ekonomi yang melemah.

“Sehingga kami rasa di masa ekonomi yang kurang baik ini tentu akan menjadi katalis untuk pertimbangan bagi korporasi swasta maupun BUMN dalam melakukan peremajaan armadanya menggunakan armada berbasis listrik,” ujarnya.

Dari sisi investasi, VKTR mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 100 miliar pada 2026, yang sebagian besar diarahkan untuk penguatan layanan purna jual. Sekitar 20% capex ditujukan untuk pengembangan prototipe dan kegiatan R&D. 

Penggunaan capex lainnya sebanyak 80% difokuskan pada kebutuhan after-sales maintenance mulai dari penyediaan gudang suku cadang, fasilitas perbaikan, hingga pembangunan area kerja teknisi di berbagai lokasi. Langkah ini penting mengingat penjualan kendaraan listrik diproyeksikan meningkat sehingga kebutuhan layanan purna jual harus berkembang seiring skala produksi. 

“Karena penjualan kita proyeksikan cukup besar, kami juga butuh fasilitas untuk after sales maintenance yang cukup besar juga,” kata Bimo.

Prospek dan Kinerja VKTR 

Di sisi kinerja keuangan, VKTR membukukan pendapatan bersih Rp 717 miliar pada Januari–September 2025, tumbuh 11% yoy meski industri otomotif nasional turun lebih dari 25%. Penjualan kendaraan listrik melonjak signifikan, sementara bisnis suku cadang tetap stabil. 

Meski begitu, di sisi lain perusahaan mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 89% yoy menjadi Rp 1,1 miliar, terutama akibat peningkatan beban usaha untuk mendukung ekspansi dan program uji coba dengan calon pelanggan. Kendati demikian, perusahaan optimistis keputusan menambah beban investasi jangka pendek akan memperkuat pertumbuhan penjualan pada periode berikutnya.

Terkait potensi aksi korporasi, VKTR menyatakan tengah mengevaluasi sejumlah opsi strategis, termasuk kemungkinan pendanaan melalui rights issue. Namun Bimo menegaskan belum ada rencana konkret dalam waktu dekat. 

“Jika ada, perseroan akan mengumumkan dan menjalankan aksi korporasi tersebut sesuai dengan ketentuangan yang berlaku,” katanya. 

Dengan pipeline pengiriman bus listrik ke TransJakarta dan penguatan struktur layanan purna jual, manajemen meyakini 2026 akan menjadi tahun konsolidasi dan percepatan pasar bagi VKTR, sekaligus memberi dorongan baru terhadap sentimen investor terhadap saham emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie tersebut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...