Deretan Saham yang Bikin Kekayaan 10 Orang Paling Tajir di RI Melesat Tahun Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah naik lebih dari 20% sepanjang tahun ini hingga Jumat (12/12). Lompatan harga saham telah menyebabkan pundi-pundi kekayaan para konglomerat di Indonesia melesat pada tahun ini.
Berdasarkan data Majalah Forbes yang dirilis pekan lalu, kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia secara kolektif mencapai rekor US$ 306 miliar atau setara Rp 5.106 triliun pada pengujung tahun ini (kurs Rp 16.68- per dolar AS). Kekayaan ini naik dibandingkan US$ 263 miliar pada tahun sebelumnya, menggunakan asumsi kenaikan IHSG sepanjang tahun sebesar 17%.
Sedangkan kekayaan 10 orang terkaya di Indonesia pada pengunjung 2025 tercatat mencapai US$ 195,8 miliar atau setara Rp 3.267 triliun, naik dibandingkan tahun lalu US$ 172,5 miliar.
Dari daftar 10 orang terkaya di Indonesia, tiga di antaranya adalah pendatang baru. Mereka adalah pendiri sekaligus CEO DCI Indonesia Toto Sugiri, Keluarga Tanoko, dan Cofounder DCI Indonesia Mariana Budiman.
Menariknya, dua dari mereka masuk dalam daftar karena lonjakan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Toto Sugiri berada diposisi ke-6 dengan total kekayaan US$ 11,2 miliar atau Rp 186,9 triliun. Sedangkan Mariana Budiman berada diurutan ke-9 dengan kekayaan US$ 8,2 miliar atau Rp 136,84 triliun.
Harga saham DCII melesat 481,47% sepanjang tahun ini dari Rp level Rp 244.800 per Jumat (12/12). Kapitalisasi pasarnya telah mencapai Rp 583,54 triliun. Adapun Toto Sugiri memiliki 29,9% saham DCII, sedangkan Mariana Budiman memiliki 22,5% saham DCII.
Prajogo Pangestu yang berada di posisi kedua dalam daftar orang terkaya di Indonesia juga mencatatkan lonjakan kekayaan. Total kekayaan mencapai US$ 39,8 miliar atau setara Rp 664 triliun, naik dibandingkan tahun lalu US$ 32,5 miliar.
Kenaikan kekayaan Prajogo tak lepas dari kinerja saham emiten-emitennya yang moncer sepanjang tahun ini. Ia juga baru saja melepas salah satu perusahaanya melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang mengukir rekor oversubscribe tertinggi sepanjang sejarah.
Harga saham CDIA telah naik 865% sejak diperdagangkan perdana di BEI pada 9 Juli 2025. Tak hanya CDIA, kinerja harga saham emiten Prajogo lainnya juga terbilang melesat. Sepanjang tahun ini hingga Jumat (12/11), harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) telah naik 296%, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) naik 127%, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melesat 307%.
Sedangkan di posisi ketiga, terdapat keluarga Widjaja yang memiliki Grup Sinarmas dengan kekayaan mencapai US$ 28,3 miliar atau setara Rp 472 triliun. Posisinya naik dibandingkan tahun lalu yang berada diperingkat keempat seiring dengan lonjakan kekayaan dari sebelumnya US$ 18,9 miliar.
Lonjakan kekayaan keluarga Widjaja tak lepas dari kinerja saham salah satu emiten miliki konglomerat ini, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang baru saja masuk indeks MSCI pada Agustus 2025. Harga saham DSSA melesat 187% sepanjang tahun ini dan bertengger di level Rp 106.250 pada akhir pekan lalu.
Di sisi lain, kekayaan Dua bersaudara Pemilik Grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Heru Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono yang menempati posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia justru turun. Kekayaan pada 2025 mencapai US$ 43,8 miliar atau setara Rp 730 triliun (kurs Rp 16.688 per dolar AS), turun dibandingkan posisi tahun lalu yang mencapai US$ 50,3 miliar.
Hal ini, kemungkinan dipengaruhi oleh penurunan harga saham BBCA yang tercatat turun 17,31% sepanjang tahun ini hingga Jumat (12/11).
Berikut daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes:
- Heru Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono US$ 43,8 miliar
- Prajogo Pangestu US$ 39,8 miliar
- Keluarga Widjaja US$ 28.3 miliar
- Low Tuck Kwong US$ 24,9 miliar
- Anthoni Salim dan Keluarga US$ 13,6 miliar
- Otto Toto Sugiri US$ 11,3 miliar
- Tahir dan Keluarga US$ 9,8 miliar
- Mariana Budiman US$ 8,2 miliar
- Wijono dan Hermanto Tanoko dan Keluarga US$ 8,1 miliar
- Sri Prakash Lohia US$ 8 miliar
