Wall Street Anjlok, Investor Ramai-ramai Lepas Saham Teknologi

Karunia Putri
15 Desember 2025, 06:07
wall street,
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat ditutup turun pada perdagangan Jumat (12/12). Investor melepas saham-saham teknologi dan beralih ke sektor lain.

Nasdaq Composite turun 398,69 poin atau 1,69% ke level 23.195,17. Indeks S&P 500 terkoreksi 73,59 poin atau 1,07% menjadi 6.827,41. Dan, Dow Jones Industrial Average melorot 245,96 poin atau 0,51% ke level 48.458,05.

Harga saham Broadcom anjlok 11,4% setelah produsen cip ini memperingatkan bahwa margin keuntungan akan lebih tipis. Hak ini memicu kekhawatiran baru terkait profitabilitas investasi AI.

Harga saham Oracle juga turun 4,5%, melanjutkan penurunan hampir 11% sehari sebelumnya setelah perusahaan merilis proyeksi keuangan yang lemah.

Broadcom menjadi penekan terbesar indeks S&P 500, disusul saham Nvidia yang turun 3,3%.

Seluruh saham dalam Indeks Semikonduktor Philadelphia ikut melemah 5,1%, mencatatkan penurunan harian terdalam sejak 10 Oktober.

Sejumlah saham lain yang terkait dengan investasi AI juga melorot. Saham SanDisk anjlok 14,7% dan menjadi penurun terbesar di S&P 500. Saham CoreWeave turun 10,1%, sementara Oklo merosot 15,1%.

Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS turut menekan pasar setelah sejumlah pejabat bank sentral Federal Reserve atau The Fed  menyuarakan kekhawatiran bahwa inflasi masih terlalu tinggi untuk mendukung pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

“Tidak mengherankan jika pasar mengalami penurunan pada Jumat (12/12), setelah beberapa minggu yang cukup solid. Beberapa gangguan dalam tema AI saat ini, investor hari ini melihat beberapa sektor yang lebih defensif,” ujar Kepala Ahli Strategi Pasar Ameriprise Anthony Saglimbene dikutip dari Reuters pada Sabtu (13/12).

Investor kini menanti rilis data penting pasar tenaga kerja dan inflasi yang dijadwalkan pekan depan. Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data penggajian non-pertanian, inflasi konsumen serta penjualan ritel.

Data itu dinilai krusial untuk membaca kondisi ekonomi, terutama setelah penutupan pemerintahan alias government shutdown pada Oktober yang menghambat rilis sejumlah data resmi.

“Pasar cenderung lebih berhati-hati menjelang rilis data ekonomi utama pekan depan,” kata Saglimbene.

Selama sepekan, S&P 500 turun 0,63% dan Nasdaq 1,62%. Sedangkan Dow Jones masih mencatatkan kenaikan mingguan 1,05%.

Di Bursa New York (NYSE) Wall Street, jumlah saham yang melemah melampaui saham yang menguat dengan rasio 2,23:1. Di Nasdaq, rasio penurunan mencapai 2,34:1, dengan 3.315 saham turun dan 1.419 saham naik.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...