Tancap Gas INET Gaet BNET, Ekspansi Internet Kapasitas Jumbo 100G ke Karawang

Nur Hana Putri Nabila
15 Desember 2025, 08:29
Internet
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Pengunjung mengambil sampel kabel optik pada The 6th Indonesia Internet Expo and Summit (IIXS) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (12/8/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten infrastruktur jaringan PT Sinergi Inti Andalan Tbk (INET) menggandeng PT Wahana Internet Nusantara (BNET) untuk mengaktivasi Node IIX Karawang berkapasitas 100 gigabit per detik (100G) yang berlokasi di Data Center BNET. Fasilitas ini merupakan node resmi Indonesia Internet Exchange (IIX) yang dikelola oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

CEO BNET, Roberto Gustinov mengatakan operator telekomunikasi membutuhkan rute yang lebih dekat agar layanan dapat berjalan lebih stabil dan efisien. Menurut lewat kolaborasi dengan INET akan memantapkan kehadiran Node IIX Karawang sebagai jawaban konkret atas kebutuhan tersebut.

Selain itu, Roberto menjelaskan kehadiran Node IIX Karawang menjawab kebutuhan di tengah pesatnya interkoneksi di wilayah tersebut. Hal itu juga seiring pesatnya pertumbuhan kawasan industri, percepatan digitalisasi layanan publik, serta tingginya aktivitas masyarakat yang bergantung pada konektivitas internet. 

Roberto mengatakan, selama bertahun-tahun sebagian besar pertukaran trafik internet nasional masih terpusat di Jakarta. Kondisi ini menimbulkan latensi lebih tinggi, besarnya biaya backbone yang besar, risiko kemacetan jaringan (bottleneck), serta rendahnya ketahanan jaringan ketika terjadi gangguan berskala nasional.

“Manfaat dari interkoneksi yang kuat tidak hanya dirasakan operator, tetapi juga masyarakat yang menggunakan layanan mereka setiap hari,” ujar Roberto dalam keterangan yang dikutip Senin (15/12). 

Selain itu ia mengatakan Node IIX Karawang mengubah pola tersebut dengan menghadirkan titik pertukaran trafik yang lebih dekat ke wilayah Jawa Barat. Langkah ini juga dinilai mampu memperpendek jalur data, meningkatkan stabilitas jaringan, serta mendistribusikan beban trafik secara lebih merata.

Aktivasi Node IIX Karawang juga memberikan manfaat langsung bagi operator dan pelanggan akhir. Di antaranya penurunan latensi, efisiensi biaya backbone, tersedianya rute alternatif, akses konten lokal yang lebih cepat, serta konsistensi kualitas layanan.

Lebih lanjut, Roberto menjelaskan aktivasi Node IIX Karawang mencerminkan perubahan penting dalam industri internet nasional. Melalui kerja sama antara BNET, APJII, dan INET menunjukkan berbagi infrastruktur dapat memperkuat ekosistem digital nasional.

Menurut Roberto interkoneksi yang lebih efisien tersebut dinilai berdampak langsung terhadap peningkatan layanan publik digital. Tak hanya itu, langkah itu juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM, meningkatkan efisiensi industri, memperbaiki kualitas pendidikan, serta menjaga stabilitas layanan internet bagi masyarakat.

Node IIX Karawang juga melengkapi ekosistem infrastruktur BNET yang telah mencakup layanan IP Transit internasional, Metro Nasional, Open Access Inner City, layanan penyedia konten dan CDN, serta data center lokal, termasuk pengembangan interkoneksi Node Jabar IX.

Dengan letaknya yang strategis di koridor Jakarta–Bandung, Karawang kini berperan penting dalam arsitektur jaringan nasional sekaligus mendukung pemerataan akses internet di Indonesia.

“Karawang harus menjadi bagian dari tulang punggung digital Indonesia. Dengan infrastruktur yang kuat, manfaat digital dapat mengalir ke seluruh lapisan masyarakat,” ujar Roberto lagi.

Prospek Saham INET di Tengah Ekspansi Bisnis

Di tengah gencarnya aksi korporasi yang dilakukan INET, Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan saham di sektor telekomunikasi itu berpeluang naik hingga Rp 1.350 per saham dan mencerminkan potensi kenaikan sekitar 74,2% dari harga penutupan terakhir di Rp 775. Dalam riset terbarunya, tim analis Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi speculative buy. 

Target harga tersebut didorong oleh revisi ke atas terhadap estimasi laba serta kinerja kuat perusahaan pada kuartal III 2025. Target harga itu juga didasarkan pada valuasi EV/EBITDA 2027F sebesar 25 kali. Samuel Sekuritas menilai INET sebagai salah satu operator ISP dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, seiring meningkatnya kebutuhan internet berkecepatan tinggi untuk bekerja, hiburan, dan kebutuhan rumah tangga. 

Adapun sepanjang sembilan bulan pertama 2025, INET membukukan pendapatan mencapai Rp 68,6 miliar atau tumbuh 190,5% yoy, sementara laba bersih melonjak 818,9% yoy menjadi Rp 19,4 miliar. Angka ini setara 86% dari proyeksi Samuel Sekuritas Indonesia.

Pertumbuhan pendapatan terutama ditopang oleh segmen layanan ISP yang menyumbang Rp 67 miliar, naik 188,4% yoy. Kinerja yang melesat ini juga didorong oleh ekspansi pelanggan PT Solusi Sinergi Digital (WIFI) selaku mitra INET, yang meningkat signifikan dari 220 ribu pelanggan pada Desember 2024 menjadi 1,5 juta pelanggan pada September 2025.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...