Reliance Sekuritas (RELI) Bocorkan Rencana Bawa Satu Emiten IPO ke BEI

Karunia Putri
15 Desember 2025, 19:43
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
vecteezy.com/ecaterina tolicova
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) berencana membawa satu perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2026. 

Direktur Reliance Sekuritas Andrew Gunawan menyatakan, sebagai perusahaan penjamin efek, perseroan bakal menyiapkan dua aksi penerbitan efek pada tahun depan. Satu berupa IPO saham dan satu lagi penerbitan efek bersifat utang atau obligasi.

“Ada sekitar dua perusahaan yang akan kami jual terbitkan satu efek bersifat ekuitas itu berarti IPO saham ya di tahun 2026 dan satu efek sifat utang itu berarti obligasi di tahun 2026 juga,” kata Andrew dalam paparan publik virtual, Senin (15/12).

Namun, Andrew belum dapat mengungkapkan identitas maupun sektor perusahaan yang akan IPO. Ia juga belum membeberkan nilai emisi dan papan pencatatan karena masih terikat perjanjian kerahasiaan.

Apabila minilik jejaknya sebagai penjamin emisi efek di beberapa emiten, antara lain adalah PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) pada 2024, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) pada 2023, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) pada 2022 dan PT GTS Internasional Tbk (GTSI) pada 2021.

Sementara itu, Direktur Reliance Sekuritas Reza Priyambada mengatakan perseroan akan melanjutkan ekspansi bisnis ke sejumlah wilayah di luar Jawa pada 2026 seperti Sumatra, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara dan Sulawesi. Langkah ini bertujuan memperluas basis investor dan mendorong pertumbuhan transaksi.

Menurut Reza, strategi ekspansi kali ini akan dilakukan secara lebih selektif. RELI memilih memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, termasuk menjalin kerja sama dengan perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) di daerah, alih-alih membuka kantor cabang besar.

“Kita lakukan di mana pun yang kita anggap punya potensi untuk meningkatkan basis investor kita, yang pada akhirnya adalah meningkatkan transaksi, juga nantinya bisa menunjang bisnis kita ,” kata Reza.

Ia menambahkan, penguatan layanan digital juga menjadi faktor pendukung strategi tersebut. Saat ini, RELI telah memiliki platform perdagangan daring Rally Trade yang telah memperoleh izin resmi.

RELI mencatat peningkatan aktivitas transaksi nasabah. Rata-rata nilai transaksi harian nasabah naik dari sekitar Rp 40–50 miliar pada 2024 dan awal 2025 menjadi sekitar Rp 70–80 miliar per hari pada kuartal kedua dan ketiga 2025.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...