Wall Street Turun Tipis, Tertekan Saham Sektor AI

Karunia Putri
16 Desember 2025, 06:17
Bursa efek New York atau Wall Street,
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat ditutup melemah tipis pada perdagangan Senin (15/12), seiring tekanan pada saham-saham unggulan di sektor AI.

S&P 500 turun 0,16% ke level 6.816,51 setelah sempat bergerak di zona positif pada awal sesi. Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,59% ke posisi 23.057,41. Sementara itu, Nasdaq Composite turun 41,49 poin atau 0,09% menjadi 48.416,56.

Pelemahan Nasdaq terjadi di tengah tekanan pada sejumlah saham teknologi besar, khususnya emiten yang berkaitan dengan pengembangan AI. Broadcom dan Oracle misalnya, masing-masing turun lebih dari 5% dan lebih dari 2%. Saham Microsoft juga turun.

Di tengah pelemahan saham teknologi, investor beralih ke sektor-sektor yang lebih sensitif terhadap siklus ekonomi, seperti barang konsumsi non-esensial dan industri. Selain itu, saham-saham sektor kesehatan menjadi incaran pelaku pasar.

“Rasanya semua orang membenci perdagangan AI saat ini. Tidak diragukan lagi,” kata Kepala Ekuitas Aptus Capital Advisors David Wagner, dikutip dari CNBC, Selasa (16/12).

Meski demikian, Wagner menilai pasar masih dipimpin oleh konsentrasi pada tujuh saham berkapitalisasi besar. Menurutnya, prinsip leverage operasional perusahaan-perusahaan tersebut masih kerap diremehkan pasar.

“Selama pertumbuhan pendapatan tetap terjaga, perusahaan-perusahaan ini akan terus memperluas margin mereka dan berpotensi menjadi penerima manfaat dari imbal hasil yang kuat tahun depan,” ujarnya.

Pergerakan pasar ini terjadi setelah S&P 500 dan Nasdaq yang didominasi saham teknologi menutup pekan lalu dengan pelemahan. Sebaliknya, Dow Jones yang berisi 30 saham dengan eksposur lebih rendah terhadap teknologi dan AI justru mencatatkan kenaikan signifikan.

Secara mingguan, saham Oracle anjlok 12,7% dan Broadcom turun lebih dari 7%. Sektor teknologi di indeks S&P 500 melemah 2,3% sepanjang pekan lalu.

Dalam jangka pendek, Wagner menyatakan tidak terlalu khawatir terhadap kinerja pasar secara keseluruhan. Ia menilai koreksi harga merupakan hal yang sehat dan normal.

Meski sebagian reli Santa Claus diperkirakan telah terjadi, Wagner masih melihat peluang kenaikan lanjutan. “Agar arah pasar berubah, fundamentalnya harus berubah. Saya rasa itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat,” katanya.

Pelaku pasar kini mencermati rilis data ekonomi Amerika Serikat yang berpotensi menentukan arah pergerakan indeks pekan ini. Data nonfarm payrolls (NFP) November dijadwalkan rilis pada Selasa, bersamaan dengan data penjualan ritel Oktober. Kedua laporan tersebut sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan AS pada musim gugur.

Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan data NFP November akan menunjukkan penambahan 50.000 tenaga kerja, turun signifikan dibandingkan kenaikan 119.000 pada September. Selain itu, data indeks harga konsumen (CPI) November dijadwalkan rilis pada Kamis pekan ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...