Sempat Dikritik Mirip Judol, BEI Beri Sinyal Munculkan Bid dan Ask di Skema FCA

Nur Hana Putri Nabila
17 Desember 2025, 16:41
FCA, bid dan ask, papan FCA
Katadata
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku tengah mengevalusi kemungkinan untuk mencantumkan informasi pemesanan atau bid dan penawaran atau ask pada perdagangan papan pemantauan khusus skema Full Call Auction alias FCA. 

Investor sempat ramai-ramai memprotes kosongnya informasi bid and ask pada perdagangan saham dengan skema FCA, bahkan menyebut skema perdagangan ini mirip judi online. Aksi protes ini dilayangkan melalui petisi pada laman change.org yang diteken lebih 16 ribu investor pada pertengahan Juni tahun lalu. 

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan,  nantinya dapat dilakukan mekanisme seperti bid dan ask dalam perdagangan pada skema FCA. Pihaknya sekaligus akan meninjau kembali kriteria yang telah diterapkan.

Menurut dia, detiap papan perdagangan akan dievaluasi secara berkala yang tujuannya meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung pendalaman pasar modal.

“Itu (bid dan ask) yang kami review, harapannya 2026,” kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (17/12). 

FCA diluncurkan untuk perusahaan tercatat dengan kriteria tertentu sebagai upaya meningkatkan likuiditas saham dan perlindungan investor.    

Namun, penerapannya justru menuai protes dari para investor karena dinilai membuat mereka seolah menjadi penjudi alias harus menebak-nebak saat ingin bertransaksi pada saham dalam papan tersebut. Investor pun meluncurkan petisi di Change.org pada Juni 2025 meminta agar peraturan tersebut dihapus.

Dalam petisi tersebut dijelasna bahwa mekanisme ini membuat  pasar menjadi tidak stabil dan sulit diprediksi, sehingga mirip judi togel ketimbang investasi jangka panjang.

“Saham yang masuk papan full auction tidak memiliki bid offer. Gelap, kosong melompong. Nanti tiba-tiba ada random closing, harga terbentuk. Benar-benar mirip seperti judi togel yang tebak-tebakan angka mana yang mau naik,” ujar investor yang membuat petisi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...