MORA Umumkan Merger dengan MyRepublic Anak Usaha DSSA, Ini Strategi yang Diincar

Nur Hana Putri Nabila
18 Desember 2025, 09:44
Penandatanganan kesepakatan merger PT Moratelindo dan MyRepublic
Istimewa
Penandatanganan kesepakatan merger PT Moratelindo dan MyRepublic
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo mengumumkan penggabungan usaha atau merger dengan Grup Sinarmas melalui anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), yakni PT Eka Mas Republik (MyRepublic). Aksi korporasi itu ditargetkan rampung pada semester pertama 2026.

Usai merger, PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) akan berganti nama menjadi PT Ekamas Mora Republik Tbk. Dalam aksi korporasi ini, perusahaan akan menerbitkan 24,12 miliar saham baru untuk pemegang saham Eka Mas Republik, yang setara dengan 50,50% dari total saham setelah merger

Akibat penerbitan saham baru ini, kepemilikan pemegang saham MORA lama akan terdilusi sebesar 50,50%. Adapun Moratelindo akan menjadi perusahaan yang tetap bertahan, sementara MyRepublic Indonesia bergabung ke dalam entitas baru bernama PT Ekamas Mora Republik Tbk. 

Setelah berlaku efektif, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) akan menjadi pemegang saham pengendali secara tidak langsung di PT Ekamas Mora Republik Tbk. Redpeak Advisers ditunjuk sebagai penasihat keuangan eksklusif dalam transaksi merger itu.

Direktur Utama dan CEO Moratelindo, Jimmy Kadir, mengatakan merger ini merupakan langkah transformasi untuk mewujudkan visi perusahaan menjadi penyedia infrastruktur dan layanan digital terintegrasi terdepan. Menurutnya, penggabungan ini akan menempatkan entitas baru di garis depan perkembangan digital Indonesia.

“Cakupan jaringan dan kapasitas infrastruktur yang saling melengkapi dapat menghadirkan layanan yang lebih stabil, cepat, dan cakupan lebih luas bagi pelanggan, sekaligus mempercepat ekspansi jaringan secara optimal,” kata Jimmy dalam keterangan resminya, Kamis (18/12). 

Direktur Utama dan CEO MyRepublic Indonesia, Timotius Max Sulaiman, mengatakan penggabungan usaha ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan sinergi finansial berkelanjutan. Merger ini juga melalui optimalisasi biaya operasional serta penghindaran duplikasi belanja modal dan pembangunan infrastruktur.

Menurutnya pemanfaatan aset jaringan yang terintegrasi, mulai dari backbone hingga last mile, bakal membuka ruang pertumbuhan usaha yang lebih luas dengan potensi pengembangan bisnis yang semakin besar.

“Rencana merger telah mendapatkan persetujuan dari Direksi dan Dewan Komisaris Moratelindo dan MyRepublic Indonesia, dan kini menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham,”  ucap Timotius. 

Dampak Merger MORA dan MyRepublic

Direktur Utama dan CEO MyRepublic Indonesia, Timotius Max Sulaiman, dampak strategis, finansial, dan operasional dari merger ini akan memperkuat kapasitas entitas gabungan dalam meningkatkan kualitas layanan. Ia mengaku penggabungan ini juga diharapkan dapat mempercepat dan memperluas pengembangan ekosistem digital di Indonesia, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, negara, dan pemegang saham.

Senada, Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), Krisnan Cahya, menilai merger ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong agenda transformasi digital nasional. 

Ia menilai penguatan jangkauan jaringan serta pengembangan layanan secara berkelanjutan akan mendukung percepatan dan pemerataan ekosistem digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Adapun Moratelindo merupakan penyedia akses jaringan (NAP) dan layanan internet (ISP) yang beroperasi sejak 2000, sekaligus salah satu pemilik jaringan tulang punggung serat optik terbesar di Indonesia. Hingga September 2025, Moratelindo memiliki lebih dari 57 ribu kilometer kabel serat optik, enam pusat data berkapasitas 3,3 megawatt, melayani 16,8 ribu pelanggan korporasi, hampir 1 juta homepass, serta lebih dari 296 ribu pelanggan ritel.

Sementara itu, MyRepublic Indonesia, anak usaha DSSA, merupakan penyedia layanan fiber to the home (FTTH) terdepan di Tanah Air. Per September 2025, MyRepublic melayani lebih dari 1,52 juta pelanggan ritel, menyediakan layanan internet hingga 1 Gbps, dengan total jaringan serat optik lebih dari 58 ribu kilometer dan 8,7 juta homepass.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...