Geliat PTPP dari Aksi Divestasi, Kontrak Baru Rp 23,5 T hingga Pendapatan Jumbo

Nur Hana Putri Nabila
19 Desember 2025, 10:52
Ptpp
Katadata
Emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PP Tbk (PTPP) menargetkan pendapatan jumbo sebesar Rp 16 triliun pada 2026. Selain itu perusahaan membidik perolehan kontrak baru Rp 23,5 triliun.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyampaikan realisasi kontrak baru tahun ini ada sedikit penyesuaian dan diperkirakan mencapai sekitar 92% dari target. Saat ini, kata Novel, PTPP masih menantikan pengumuman hasil sejumlah tender proyek, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Tak hanya itu, Novel mengatakan saat ini fokus PTPP mengembangkan bisnis inti untuk mengoptimalkan kompetensi perusahaan. Di sisi lain, perseroan juga masih menggarap proyek rel kereta api di Filipina dengan jangka kontrak selama lima tahun.

“Kalau kami perkirakan sedikit di bawah target 2025, ya mungkin pencapaian kami perkiraannya sekitar 92%,” kata Novel Arsyad, dalam konferensi persnya di Gedung Plaza PP, Jakarta, Kamis (18/12).

Divestasi Anak Usaha

Di samping itu Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara memeberkan progres divestasi sejumlah aset perusahaan. Ia mengatakan terdapat dua anak usaha yang tengah dalam proses divestasi, yakni PT PP Infrastruktur dan PT Celebes Railway Indonesia (CRI).

Ia menyebut proses divestasi CRI masih difokuskan pada pemenuhan berbagai condition precedent (CP) dan diperkirakan baru bakal rampung tahun depan. 

Kemudian ia juga mengatakan divestasi PP Infrastruktur saat ini perkembangannya masih tahap pemenuhan CP dan due diligence. Adapun target divestasi PP Infrastruktur ini rencananya bakal selesai pada triwulan pertama 2026.

“Kemungkinan besar akan nyebrang sampai ke tahun depan (targetnya) karena prosesnya masih cukup banyak yang harus diselesaikan untuk bisa masuk ke penandatanganan SPA,” ucapnya.

Kinerja Keuangan Kuartal III 2025

Emiten BUMN Karya itu mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,55 miliar pada kuartal III 2025. 

Laba bersih ini anjlok hingga 97,92% dari kuartal III tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp 267,28 miliar. 

Sejalan dengan itu, pendapatan usaha perusahaan pelat merah ini turun 23,33% (yoy) menjadi Rp 10,73 triliun pada kuartal III 2025.  Penurunan pendapatan terjadi hampir di seluruh segmen usaha. Pendapatan terbesar masih disumbangkan oleh jasa konstruksi sebesar Rp 8,83 triliun.

Lalu disusul segmen EPC Rp 781,80 miliar, properti dan realty Rp 540,08 miliar, serta pendapatan keuangan atas konstruksi aset keuangan konsesi Rp 247,32 miliar. 

Kendati demikian, beban pokok pendapatan PTPP menyusut 26,14% (yoy) menjadi Rp 9,12 triliun pada periode ini.

Sampai akhir kuartal III 2025, PTPP memiliki aset senilai Rp 55,52 triliun atau turun 1,88% dari Desember 2024 yang sebesar Rp 56,58 triliun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...