JPMorgan Berencana PHK Ratusan Karyawan
Bank asal Amerika Serikat, JPMorgan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap ratusan karyawan pada divisi bisnis konsumer. Pemangkasan karyawan dilakukan untuk memangkas beban biaya perusahaan.
Dikutip dari Bloomberg, seorang sumber menyebut para karyawan yang terdampak pengurangan pekerja ini akan diberikan informasi pada 6 Februari.
PHK akan dilakukan pada divisi konsumer yang mencaku pengelolaan deposito, bisnis kartu kredit, kredit kendaraan bermotor dan rumah tangga. Adapun kontribusi bisnis ini mencapai separuh dari pendapatan bank.
(Baca: Laba Anjlok, HSBC Bakal Restrukturisasi Bisnis dan PHK Besar-besaran)
Bank diseluruh dunia telah memangkas ribuan karyawan seiring perlambatan ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat ke teknologi digital.
Juru Bicara JPMorgan menolak untuk berkomentar. Namun, sumber lain menyebut jumlah karyawan yang dipangkas diperkirakan mencapai 1% dari jumlah karyawan divisi konsumer bank tersebut.
Di bawah kepemimpinan Gordon Smith pada bisnis konsumer, beban biaya menjadi fokus area yang ingin diperbaiki. JPMorgan memangkas 7.000 pekerja sepanjang 2018 dan mengatakan pada Februari akan melanjutkan kebijakan tersebut.
(Baca: Riset: 63 % Karyawan Tak Punya Cukup Tabungan jika Di-PHK)
Secara keseluruhan, jumlah pegawai JPMorgan hingga akhir tahun lalu turun 2% menjadi 127.137 orang. Jumlah tersebut merupakan yang terendah sejak 2015.
Perusahaan yang berkantor pusat di New York ini telah mengeluarkan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi dan memberikan kemudahan layanan kepada konsumen tanpa bantuan pekerja. Lebih dari 80 transaksi di bisnis konsumer dapat dilakukan dengan bantuan teknologipada 2018.