Efisiensi Besar-besaran, HSBC akan PHK 10.000 Karyawan
HSBC Holdings Plc. mengumumkan akan memangkas atau mem-PHK (pemutusan hubungan kerja) 10.000 karyawannya di seluruh dunia, dalam rangka efisiensi biaya. Rencana ini kabarnya akan diumumkan pasca pemaparan kinerja kuartal ketiga 2019 bank multinasional tersebut pada bulan ini.
Dilansir dari Reuters, pemangkasan 10.000 karyawan ini merupakan strategi besar HSBC untuk menurunkan biaya. Berdasarkan sumber internal yang mengerti permasalahan ini, pemangkasan karyawan akan fokus pada karyawan di posisi-posisi yang bergaji tinggi.
Sebelumnya, HSBC juga telah menyampaikan rencana PHK karyawannya pasca-pengunduran diri chief executive officer (CEO) John Flint pada awal Agustus 2019. Ketika itu HSBC mengumumkan akan memangkas sekitar 2% dari jumlah karyawannya atau lebih dari 4.000 orang di seluruh dunia.
Namun, seperti diberitakan Reuters, CEO interim yang menggantikan posisi Flint, Noel Quinn nyatanya akan memangkas karyawan HSBC di seluruh dunia dalam jumlah yang jauh lebih besar.
(Baca: CEO Mundur, HSBC Pangkas 4.000 Karyawan)
Pengunduran diri John Flint awal Agustus lalu sendiri cukup mendadak. Apalagi Flint baru menjabat posisi CEO HSBC selama 18 bulan. Pengumuman pengunduran diri Flint disampaikan setelah HSBC memaparkan kinerja semester pertama 2019.
"Saya dan Dewan Komisaris telah sepakat bahwa pengumuman kinerja tengah tahun yang baik ini mengindikasikan saat yang tepat untuk perubahan, bagi saya maupun HSBC," kata Flint, seperti dikutip dari siaran pers HSBC, Senin (5/8).
Adapun laba bersih bank multinasional ini naik 18,1% menjadi US$ 9,9 miliar atau sekitar Rp 138,6 triliun. Kenaikan laba bersih HSBC salah satunya ditopang oleh naiknya pendapatan bank sebesar 7,6% menjadi US$ 29,37 miliar atau sekitar Rp 411,18 triliun.
Sebelumnya, ketika mengumumkan pemangkasan sekitar 2% dari jumlah karyawannya, HSBC disebutkan telah menyiapkan dana sebesar US$ 650 juta hingga US4 700 juta atau sekitar Rp 9,1-9,8 triliun untuk membayar pesangon kepada karyawa yang di-PHK.
“Program pesangon ini sekitar 4% dari total biaya gaji yang kami bayarkan untuk 2% pekerja,” kata Direktur Keuangan HSBC Ewen Stevenson dikutip dari Businessinsider.sg.
(Baca: HSBC hingga Li Ka-shing Minta Stabilitas Hong Dipulihkan)