Usai Diakuisisi Korea, Bank Mitraniaga Tetap Fokus di Segmen UMKM
PT Bank Mitraniaga Tbk. (NAGA) menyatakan bakal tetap fokus bisnis di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meski sudah diambil alih kepemilikannya oleh Industrial Bank of Korea (IBK). Seperti halnya Bank Mitraniaga, IBK juga fokus pada bisnis UMKM.
"Pasti (fokus pada UMKM) itu, karena (IBK) bank UMKM," kata Direktur Utama Bank Mitraniaga Muhammad Nurcahyono ketika ditemui usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (4/4).
(Baca: Akuisisi Bank Mitraniaga, Industrial Bank of Korea Siapkan Rp 477,59 M)
Setelah masuknya IBK, Bank Mitraniaga bakal dimerger dengan PT Bank Agris Tbk. (AGRS). IBK menjadi pemegang saham pengendali di kedua perusahaan tersebut.
Setelah proses merger nanti, Nurcahyono menyampaikan pihaknya belum tahu penambahan fokus bisnis Bank Mitraniaga ke depan. "Tambahan (fokus bisnis) menunggu merger. Kami mesti vakum dulu, semua menunggu hasil merer dulu," kata Nurcahyono.
Tahun lalu, seperti dalam laporan keuangan perusahaan, Bank Mitraniaga menyalurkan kredit senilai Rp 876,6 miliar atau lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai Rp 941,7 miliar. Dari total penyaluran kredit tahun lalu, persentase kredit kepada UMKM mencapai 41,14% atau sekitar Rp 360,6 miliar. Persentase tersebut lebih banyak dari 2017 yang sebesar 36,16% atau setara dengan Rp 340,5 miliar.
(Baca: Dorong Konsolidasi, Perbanas Nilai Idealnya Hanya Ada 50-70 Bank)
Sementara, Bank Agris tahun lalu menyalurkan pinjaman Rp 2,92 triliun, lebih banyak dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,75 triliun. Persentase terhadap penyaluran kredit UMKM pada bank ini tahun lalu sebesar 76,20% atau sekitar Rp 2,22 triliun. Sementara 2017 mereka menyalurkan kepada UMKM sebesar 30,65% atau sekitar Rp 843,8 miliar.
Seperti diketahui, akhir Januari lalu Bank Mitraniaga diakuisisi oleh Industrial Bank of Korea (IBK) sebesar 71,68% dengan dana Rp 477,59 miliar. Manajemen Bank Mitraniaga dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, IBK membeli 1,17 miliar saham Bank Mitraniaga dengan harga Rp 409 per saham.
Lewat aksi korporasi ini, IBK akan menjadi pemegang saham pengendali baru Bank Mitraniaga. Sebelumnya, pemegang saham pengendali Bank Mitraniaga adalah Yeo dan Willy Yonathan dengan kepemilikan 72,07%. "Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk berpartisipasi dalam pembangunan sistem perbankan yang sehat dan mempercepat konsolidasi perbankan di Indonesia," ujar Manajemen IBK dalam pengumuman akuisisi, Rabu (30/1).
(Baca juga: Perusahaan Keuangan Korea Tuntaskan Akuisisi 77% Saham Bank Dinar)
Tidak hanya Bank Mitraniaga, pada pertengahan Januari, IBK lebih dulu mengakuisisi 5,03 miliar lembar atau setara 95,79% saham PT Bank Agris Tbk. (AGRS). Transaksi berlangsung dengan harga Rp 228 per saham, artinya total nilai traksaksi itu mencapai Rp 1,14 triliun.
Dengan menguasai Bank Agris dan Bank Mitraniaga, IBK diperkirakan bakal menggabungkan kedua bank tersebut. Alasannya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan diskresi bagi investor untuk memiliki saham perbankan di atas 40% apabila investor tersebut berniat mengonsolidasikan bank-bank yang diakuisisinya.
Chief Executive Officer (CEO) IBK Kim Do Jin seperti dilansir Korea Times, menyebutkan IBK telah mendapatkan persetujuan dari OJK untuk mengakuisisi kedua bank tersebut pada awal Januari 2019. "Kami yakin kedua bank ini akan menciptakan sinergi untuk menarik lebih banyak nasabah dan mengembangkan jaringan bisnis kami di Indonesia," kata manajemen IBK dalam keterangan resmi yang dikutip Korea Times.