Bank Mandiri Ungkap Kekurangan Penyaluran Pembiayaan Lewat Bukalapak
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyatakan masih ada beberapa kekurangan dalam penyaluran pembiayaan modal kerja kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi mitra penyedia layanan pasar (marketplace) Bukalapak.
Bank pelat merah tersebut mulai menjalin kerja sama dengan Bukalapak pada akhir Januari lalu. "Kekurangannya, role based banyak manualnya, belum otomatisasi semua. Tapi nanti akan fully digital," kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi kemarin, Kamis (14/3) di Jakarta.
Saat ini penyaluran pembiayaan yang mereka lakukan kepada mitra Bukalapak baru nasabah Bank Mandiri. Hal itu untuk memenuhi prinsip known your cutomer (KYC), menjaga kehati-hatian perusahaan menyalurkan pembiayaan.
Hery mengatakan, pinjaman yang diberikan kepada pelaku UMKM di Bukalapak untuk modal kerja memiliki tingkat bunga yang rendah, yaitu di bawah 1% flat per bulannya. Pelaku UMKM bisa mendapatkan pembiayaan hingga Rp 200 juta. Hingga saat ini, nasabah Bank Mandiri yang juga merupakan mitra Bukalapak mencapai 33% dari total pelapak.
(Baca: Transaksi Nontunai Bank Dominasi E-Commerce, lewat Fintech Baru 1,7%)
Langkah Bank Mandiri dalam penyaluran pembiayaan kepada pelaku UMKM ini sebenarnya sejalan dengan perusahaan finansial teknologi (financial technology/Fintech) penyedia pinjaman daring. Namun, ada beberapa keunggulan yang dimiliki industri perbankan dibandingkan dengan fintech nonbank.
Salah satu keungulannya, soal sumber pendanaan yang lebih besar dibandingkan fintech karena perbankan memiliki lebih banyak dana. Lalu, dari sisi kapabilitas manajemen risiko, bank lebih memumpuni dari pada fintech. "Tapi dari sisi kelincahan, tentu kita belajar dari fintech. Tidak ada yang menang, tidak ada yang kurang. Saling melengkapi," kata Hery.
Sejauh ini, nasabah Bank Mandiri tercatat hampir 92% transaksinya menggunakan platform digital. Untuk dapat menjangkau nasabahnya tersebut, mereka bakal terus berkolaborasi dengan fintech. "Sekitar 89 juta transaksi per bulan, hampir 92% sudah ke digital. Ini tantangan untuk mengubah strategi produk dan layanan kami," kata Hery.
(Baca: Satgas Waspada Investasi Blokir 446 Fintech dan Entitas Ilegal)
Sebelumnya, Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang menilai, kerja sama dengan Bukalapak sangat strategis. Bank dapat menjaga kualitas pembiayaannya. Selain itu, meningkatkan nilai tambah layanan antar perusahaan kepada UMKM.
“Skema kerja sama ini juga dapat mempercepat proses persetujuan kredit sehingga mitra Bukalapak dapat memanfaatkan momentum yang ada dalam mengembangkan usaha,” kata Donsuwan di Plaza Mandiri.