Sri Mulyani Tanggapi Spekulasi Layak Jadi Kandidat Bos Bank Dunia,
Spekulasi berkembang soal nama-nama tokoh yang bakal masuk sebagai kandidat Presiden Bank Dunia (World Bank). Ini menyusul pengunduran diri Jim Yong Kim dari posisi tersebut mulai 1 Februari 2019. Sempat muncul dorongan agar Bank Dunia dipimpin oleh orang non-Amerika dan nama Sri Mulyani Indrawati pun disebut.
Namun, Sri Mulyani tampaknya enggan mengomentari hal tersebut secara gamblang. “Saya Menteri Keuangan,” kata dia, saat ditemui wartawan di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (16/1).
Dorongan agar Bank Dunia dipimpin non-Amerika disampaikan Mark Sobel, pimpinan lembaga think tank The Official Monetary and Financial Institutions Forum (OMFIF) AS. Menurut dia, tradisi bahwa Bank Dunia dipimpin warga negara AS, dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dipimpin warga negara Eropa sudah waktunya berubah.
(Baca: Usulan Bank Dunia Dipimpin Non-Amerika, Nama Sri Mulyani Disebut)
Alasannya, penyokong ekonomi global sudah lebih tersebar, dengan penurunan pada porsi negara ekonomi maju. Bank Dunia dan IMF juga telah menjadi lebih universal setelah kejatuhan Uni Soviet dan seiring peningkatan ekonomi Tiongkok.
Menurut dia, terpilihnya pemimpin dengan kewarganegaraan berbeda akan meningkatkan posisi global (global standing) Bank Dunia dan IMF. Selain itu, akan membantu melawan kecenderungan ke arah regionalisme, ketika pinjaman resmi Tiongkok menantang skala dan standar dari pinjaman multilateral – membuat keberlanjutan utang di banyak negara melemah.
(Baca: Presiden Bank Dunia Mundur, Ini Tanggapan Sri Mulyani)
Ia pun menyebut ada beberapa tokoh yang layak menjadi kandidat pemimpin Bank Dunia, termasuk Sri Mulyani dan mantan Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala. Keduanya adalah mantan Managing Director Bank Dunia.
Mengutip Bloomberg, pemerintahan Donald Trump disebut-sebut tengah mempertimbangkan pejabat senior AS David Malpass dan Mark Green untuk dinominasikan sebagai Presiden Bank Dunia. Nama lain yang disebut-sebut berpotensi kuat yaitu Ray Washburn, Presiden dari Overseas Private Investment Corporation, yaitu lembaga yang membantu perusahaan amerika berinvestasi di nergara ekonomi berkembang.
(Baca: Para Menteri Tanggapi Kritik Pedas Bank Dunia Soal Infrastruktur)
Putri Trump, Ivanka, juga sempat disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Namun, mengutip Reuters, pejabat Gedung Putih yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan informasi tersebut salah. Yang terjadi adalah Ivanka diminta ikut terlibat untuk menyeleksi kandidat.