Kongsi BNI dengan WeChat dan Alipay Tunggu Pendirian BUMN Fintech
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk masih belum menentukan keberlanjutan kerja sama dengan dua perusahaan jasa pembayaran digital asal Tiongkok, WeChat Pay dan Alipay, karena menunggu pendirian BUMN khusus finansial berbasis teknologi (tekfin/fintech).
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan BUMN khusus tekfin akan segera didirikan bersama tiga bank BUMN, dan juga beberapa BUMN komersial lainnya. BUMN itu akan menggarap bisnis sistem pembayaran menggunakan pemindaian kode respon cepat atau quick response code (QR code).
Nantinya BUMN Tekfin inilah yang akan menindaklanjuti kerja sama dengan Wechat Pay maupun Alipay. "Kalau bank-bank BUMN diam saja dan tidak melakukan sistem pembayaran 'QR Code', kerugian di kita. Kami tidak dapat keuntungan apa-apa," ujar Baiquni di Jakarta, Selasa (15/1).
(Baca: Setelah Menggandeng BNI, Alipay Dekati BCA dan BRI)
Wechat Pay dan Alipay merupakan aplikasi jasa pembayaran digital yang sangat populer di Tiongkok. Pada pertengahan 2018, Wechat Pay dan Alipay bekerja sama dengan sektor usaha (merchant) di Bali untuk menawarkan jasa pembayaran kepada turis-turis asal Tiongkok.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran, setiap prinsipal asing harus bekerja sama dengan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 atau bank bermodal inti minimal Rp30 triliun.