SMF Salurkan Rp 4,3 Triliun Pembiayaan KPR di Semester I-2018
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mencatat telah menyalurkan pembiayaan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp 4,3 triliun sepanjang semester I-2018. Realisasi ini hampir mencapai setengah dari target penyaluran pembiayaan SMF tahun ini, yakni 45,22%.
Capaian penyaluran pembiayaan SMF sepanjang enam bulan pertama tahun ini meningkat 28,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pembiayaan ini dialirkan kepada perbankan dan lembaga penyalur KPR.
"Sepanjang semester ini, kami tengah gencar melakukan penetrasi ke berbagai institusi penyalur KPR, khususnya Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo di Grha SMF, Jakarta pada Jumat (13/7).
(Baca: Pelonggaran LTV Mendukung Target Program Sejuta Rumah)
Hingga saat ini SMF telah memberikan pinjaman kepada 26 Bank, baik bank umum, bank syariah, BPD maupun perusahaan pembiayaan. Kerja sama ini merupakan upaya untuk meningkatkan akses kepemilikan rumah bagi masyarakat di berbagai daerah dan mendukung tercapainya target Program Sejuta Rumah.
Dalam hal pembiayaan, sampai dengan Semester 1 2018 SMF telah memfasilitasi 12 kali transaksi sekuritisasi dengan menggunakan skema EBA Surat Partisipasi (EBA-SP). Sebanyak 11 EBA dilakukan bekerja sama dengan Bank BTN dan 1 kali bersama Bank Mandiri dengan total akumulasi transaksi sebesar Rp10,155 triliun. EBA menggunakan jaminan aset (underlying) KPR dari Bank dengan kategori prime mortgage yang risikonya kecil.
(Baca: Obligasi SMF Kelebihan Permintaan 2 Kali)
Pada Semester l-2018, SMF telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III dan Tahap IV senilai Rp 3,16 triliun. Obligasi PUB IV Tahap Ill diterbitkan pada 20 Februari senilai Rp 1 triliun dengan kupon 6% untuk tenor satu tahun, Rp 800 miliar dengan kupon 6,85% untuk tenor 3 tahun, serta Rp 200 miliar dengan kupon 6,95% untuk tenor 5 Tahun.
Sedangkan Obligasi PUB IV Tahap IV diterbitkan pada 18 Mei 2018. Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri, yakni senilai Rp 755 miliar dengan kupon 6,050% untuk tenor 1 tahun dan Rp 408 miliar dengan kupon 6,950% untuk tenor 3 tahun.
Dalam upaya memperkuat pengembangan bisnis, SMF telah mendirikan Unit Usaha Syariah (UUS) SMF untuk mendukung pengembangan KPR Syariah di Indonesia. UUS ini akan diresmikan dalam waktu dekat, berbarengan dengan peluncuran Standar Prosedur Operasi Pembiayaan Modal Kerja Perumahan Syariah (SPO PMK Perumahan Syariah).
(Baca: SMF-BTN Terbitkan Efek Beragun Aset KPR Rp 2 Triliun)
SMF juga akan merilis produk baru yaitu EBA Retail. Ini merupakan produk EBA Ritel pertama yang diluncurkan di Indonesia. “Kami berharap EBA Ritail dapat memberikan warna dan pilihan baru bagi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi.” Kata Ananta.
SMF merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan yang didirikan pada 2005. Perusahaan ini ditugaskan untuk membangun da pengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan. Tahun ini SMF tengah fokus memperkuat perannya sebagai fiscal tools untuk mengurangi beban pemerintah dalam pelaksanaan program subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Kinerja keuangan SMF pada paruh pertama tahun ini cukup baik. Perseroan membukukan laba bersih Rp 219,9 miliar pada semester I-2018. Realisasi ini sudah memenuhi 53,57% dari target tahun ini sebesar Rp 410,6 miliar. Adapun pendapatannya sebesar Rp 621 miliar atau 49,52% dari target sebesar Rp 1,25 triliun.