Penjualan Obligasi Retail SBR003 Sudah 60% di Atas Target
Kementerian Keuangan mencatat penjualan Saving Bonds Retail (SBR) atau SBR003 hingga Kamis (24/5), telah melebihi 60% dari target. Sedangkan target minimal penjualan surat utang ini sebesar Rp 1 triliun. SBR003 merupakan Surat Berharga Negara (SBN) perdana yang dijual secara daring (online).
“Sampai siang completed order telah mencapai Rp 1,59 triliun,” kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Loto Srinaita Ginting kepada Katadata.co.id, Kamis (24/5). Adapun penjualan masih akan berlangsung hingga Jumat (25/5) pukul 12.30 WIB.
(Baca juga: Kemenkeu Jajakan secara Online Obligasi Retail Minimal Rp 1 Juta)
SBR adalah instrumen investasi yang tidak dapat diperdagangkan. Meski begitu, ada fasilitas early redemption alias pencairan sebagian pokok sebelum jatuh tempo. SBR memiliki kupon mengambang dengan kupon minimal (floating with floor).
Penjualan SBN ini merupakan upaya pemerintah untuk memperdalam pasar SBN sekaligus untuk inklusi finansial. Melalui penjualan secara online, pemerintah berharap SBR ini bisa diserap investor berusia 40 tahun ke bawah, termasuk generasi milenial.
Sebelumnya, Loto sempat mengatakan, investor SBR003 sebagian besar berasal dari Jakarta. Kendala penjualan SBR tersebut yaitu pembeli yang belum terbiasa dengan sistem pembelian secara online. “Mungkin karena kalau offline kan lebih dilayani, kalau online kan mengisi sendiri,” katanya.
Beberapa investor yang berusia di atas 40 tahun juga mengalami kendala dalam memproses pemesanan. Namun, ia menjelaskan mitra distribusi siap membantu jika ada kesulitan. Ia pun tak menutup kemungkinan pemerintah akan kembali membuka penjualan SBN retail secara online tahun ini.
Selain itu, pihaknya juga membuka kemungkinan sistem online diterapkan untuk perdagangan SBN retail (tradeable) di pasar sekunder. Makanya kalau sudah jalan, nanti kami evaluasi,” katanya.