Surat Utang BTN Rp 5 triliun Laris Diborong Dana Pensiun
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., berhasil menyerap dana Rp 5 triliun dari hasil penerbitan obligasi baru-baru ini. Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Bank BTN dengan target sebesar Rp10 triliun. Obligasi tersebut laris manis diborong Dana Pensiun.
“Obligasi tersebut mendapat sambutan baik, terutama dari Dana Pensiun yang mencatatkan pembelian terbanyak,” kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam siaran pers yang diterima Katadata, Rabu (12/7). (Baca juga: Tren Imbal Hasil Turun, Empat Bank BUMN Berlomba Jual Obligasi)
Rencananya, dana hasil penerbitan obligasi bakal digunakan untuk ekspansi kredit terutama kredit pemilikan rumah (KPR). BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 21-22 % tahun ini. Namun, hingga Juni lalu, pertumbuhan kredit baru sekitar 13 %.
“Dengan strategi pendanaan yang kami lakukan, Bank BTN optimistis mendorong percepatan pencapaian program sejuta rumah yang dicanangkan Pemerintah,” kata Maryono. (Baca juga: Hingga Mei, Realisasi Subsidi Program Sejuta Rumah Baru 3,2 Persen)
Secara rinci, dana sebesar Rp 5 triliun berasal dari empat seri obligasi, yaitu Seri A bertenor 3 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,3 %, Seri B bertenor 5 tahun dengan tingkat bunga sebesar 8,5 %, kemudian Seri C yang bertenor 7 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,7 %, dan Seri D bertenor 10 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90 %.
Dari empat seri tersebut, seri A dan seri D mencatatkan penyerapan tertinggi, masing-masing Rp 1,466 triliun dan Rp 1, 386 triliun, sementara seri B sebesar 1, 295 triliun dan seri C sebesar Rp 853 miliar.
Untuk penerbitan surat utang tersebut, BTN menunjuk sederet sekuritas sebagai penjamin pelaksana obligasi yaitu PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekurtias Indonesia Tbk dan PT Mandiri Sekuritas.
Hingga saat ini, BTN telah 22 kali menerbitkan Obligasi dan satu kali menerbitkan Obligasi Subordinasi. Dari keseluruhan obligasi tersebut, hingga kini total obligasi yang telah lunas dan jatuh tempo sebesar Rp 6,1 triliun, sedangkan total outstanding yang jumlah pokoknya belum dilunasi yakni sekitar Rp 17,95 triliun.