Ada Masalah Keamanan, OJK: Bank Mandiri Lakukan Langkah Cepat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui adanya persoalan keamanan dalam sistem Mandiri Online. Meski begitu, Ketua OJK Muliaman Haddad meyakini Bank Mandiri telah melakukan langkah cepat dalam mengatasi persoalan yang telah membuat saldo 97 nasabahnya berkurang.
Muliaman mengatakan, pihaknya sudah meminta kepastian dari Bank Mandiri terkait integritas, sebab kepercayaan konsumen harus terus terjaga dengan baik. “Saya kira Bank Mandiri juga sudah mengambil langkah-langkah cepat,” ujar Muliaman saat ditemui di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (8/5) malam. (Baca juga: Nasabah Korban Mandiri Online Ungkap Transfer Dana Misterius)
Dalam penelusuran Katadata, beberapa nasabah menemukan uangnya tertransfer ke sejumlah rekening di berbagai bank. Nilai dana yang tertransfer hingga mencapai ratusan juta rupiah. Namun, Bank Mandiri menduga dana nasabah berkurang karena kekeliruan sistem. Artinya, dana nasabah tidak hilang. Bank Mandiri pun meyakinkan saldo nasabah yang terdampak bakal dikembalikan ke besaran semula.
(Baca juga: Bank Mandiri: 97 Nasabah Keliru Sistem Mandiri Online Sudah Ditangani)
Meski meyakini masalah telah tertangani, Muliaman mengaku belum menerima laporan lengkap mengenai detail persoalan yang terjadi. Maka itu, ia belum bisa memastikan penyebab pasti berkurangnya dana nasabah, apakah karena kekeliruan sistem seperti yang berkali-kali disampaikan Bank Mandiri, atau adanya upaya pembobolan oleh orang tak bertanggung jawab. “Nantilah, kami akan terima laporan lengkapnya apa yang sedang terjadi," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo menerangkan duduk persoalannya. Menurut dia, saat melakukan pengawasan reguler, pengawas OJK khusus bidang teknologi informasi telah menemukan adanya masalah pengamanan yang perlu ditingkatkan di sistem Mandiri Online yang menggabungkan internet dan mobile banking. (Baca juga:Mandiri Online Normal, BI Minta Aliran Dana Raib Nasabah Diblokir)
Masalah tersebut tengah dalam proses perbaikan ketika muncul pengaduan dana hilang dari nasabah. Alhasil, Bank Mandiri menyetop layanan sementara. Namun, layanan sudah kembali normal. Ia pun menyatakan pihaknya bakal memantau perkembangan persoalan antara bank dengan nasabah. Sebab, direksi telah memutuskan untuk mengembalikan kerugian yang dialami nasabah. “(Pengembalian) melalui proses klarifikasi, tentunya,” ujar dia.
Di sisi lain, ia menjelaskan, sempat ada beberapa pihak yang mengaku sebagai petugas bank dan meminta user-id serta password dengan dalih perbaikan sistem baru Bank Mandiri, termasuk meminta one time password (OTP) dengan dijanjikan hadiah. Maka itu, OJK meminta agar Bank Mandiri menggalakkan edukasi kepada nasabah atas fitur barunya.
Ia pun mengingatkan nasabah agar tidak memberikan user-id dan password kepada siapapun, termasuk jika ada yang mengaku dari bank. “Ini modus social engineering yang memanfaatkan ketidakpahaman menjaga password,” ujarnya.
Sementara itu, tentang upaya pelaporan ke polisi terkait dugaan kejahatan perbankan lantaran adanya perpindahan dana nasabah, Anto menyatakan hal tersebut menjadi urusan Bank Mandiri. “Kalau laporan ke polisi harusnya Bank Mandiri. OJK Memastikan perbaikan sistem dan perlindungan konsumen,” kata dia.