Investor Cemas Sambut Pidato Trump, Rupiah dan IHSG Terpukul
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah melemah masing-masing 0,84 persen dan 0,26 persen pada penutupan perdagangan Jumat ini (20/1). Analis menilai, pelemahan terjadi karena pelaku pasar mengantisipasi pidato perdana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat pelantikan di Washington D.C, Jumat waktu setempat.
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia, IHSG terus melorot sepanjang perdagangan hari ini, hingga ditutup pada level 5.254 atau turun 0,84 persen dibandingkan hari sebelumnya. Seturut dengan itu, nilai tukar rupiah terkoreksi 0,26 persen ke level Rp 13.410 per dolar AS. Padahal, rupiah sempat menguat pada perdagangan pagi hari.
(Baca juga: Jelang Pelantikan Trump, Rupiah dan Mata Uang Asia Menguat)
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menjelaskan, pelemahan terjadi lantaran pasar melepas portofolionya karena mewaspadai pidato Trump. Pelemahan pun bisa berlanjut bila Trump tak melunak soal rencananya menerapkan kebijakan perdagangan yang proteksionis.
"Apakah (pelemahan ini) akan berlanjut atau tidak, semua tergantung ucapan Trump nanti malam," kata Ariston kepada Katadata, Jumat (20/1). Kendati demikian, pelemahan indeks dinilainya masih wajar lantaran di bawah satu persen.
Secara garis besar, perdagangan saham di bursa lokal diwarnai dengan penurunan 205 saham dan kenaikan 91 saham. Sedangkan sebanyak 119 saham tidak bergerak dan 159 saham tidak ditransaksikan. Sebanyak sembilan dari total 10 indeks sektoral melemah, dipimpin sektor infrastruktur yang turun 2,59 persen dan aneka industri 1,64 persen.
(Baca juga: Menkeu Sebut Tantangan Ekonomi 2017: Trump, Brexit, Cina)
Investor bertransaksi Rp 5,04 triliun yang terdiri dari transaksi reguler Rp 4,22 triliun, negosiasi Rp 812,43 miliar, dan tunai Rp3 juta. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 399,1 miliar.
Di kawasan Asia, mayoritas indeks bursa saham juga melemah. Hal tersebut tercermin dari MSCI AC Asia Pacific yang melorot 0,44 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,35 persen dan Hang Seng di Hong Kong terkoreksi 0,71 persen. Sedangkan Nikkei 225 di Jepang naik 0,34 persen.
Kondisi berbeda terjadi pada indeks saham di Eropa yang menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks DAX di Jerman menguat 0,05 persen dan CAC di Perancis terapresiasi 0,23 persen, sedangkan FTSE100 di Inggris turun 0,19 persen.
Di sisi lain, mata uang utama negara-negara di Asia bergerak mix. Mata uang yang berhasil meguat yaitu won Korea 0,71 persen, dolar Taiwan 0,29 persen, ringgit Malaysia 0,04 persen, peso Filipina menguat tipis kurang dari 0,01 persen.
Sedangkan sisanya melemah. Yen Jepang terkoreksi 0,37 persen, dolar Singapura 0,31 persen, rupiah 0,26 persen, bath Thailand 0,10 persen, yuan Cina 0,09 persen, rupee India 0,07 persen, dan dolar Hongkong 0,01 persen.