BI Laporkan Penyebar Hoax Pencetak Rupiah Baru ke Polisi

Miftah Ardhian
28 Desember 2016, 19:18
BI rupiah
Arief Kamaludin (Katadata)

Bank Indonesia (BI) akhirnya menempuh langkah hukum untuk menghadapi beredarnya kabar palsu (hoax) mengenai pencetakan uang rupiah tahun emisi 2016 yang baru. Alasannya, informasi hoax tersebut telah menyudutkan bank sentral karena dianggap tidak mencetak uang rupiah sesuai dengan undang-undang.

Sejak uang rupiah baru diluncurkan secara resmi pada pekan lalu, BI memang diterpa kabar tak sedap. Kabar yang beredar, uang rupiah baru tersebut bukan dicetak oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) melainkan oleh sebuah perusahaan swasta di Kudus, Jawa Tengah.

(Baca: Tepis Isu, Bank Indonesia Pastikan Uang Baru Dicetak Peruri)

Berdasarkan informasi tersebut, Direktur Komunikasi BI Arbonas Hutabarat menyatakan, BI secara resmi menyampaikan laporan pencemaran nama baik kepada Direktorat Tindak Pidana Khusus Badan Reserse dan Kriminal Polri. Pelaporan dilakukan terhadap pihak terkait yang menyebarkan isu bahwa pencetakan uang rupiah baru dilakukan oleh PT Pura Barutama.

"Ini pencemaran nama baik, karena dalam hal ini seolah-olah kami tidak melakukan amanat Undang-Undang Nomeor 7 Tahun 2011 tentang mata uang," ujar Arbonas saat ditemui di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/12).

Salah satu pasal dalam UU tersebut menyatakan, pencetakan uang rupiah harus dilakukan oleh BI. Pencetakannya wajib dilakukan di dalam negeri. Sedangkan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006, BI menugaskan Peruri untuk mencetak uang rupiah. Jadi, BI membantah kabar bahwa pencetakan rupiah baru dilakukan oleh pihak swasta.

(Baca: BI Klaim Pengamanan Berlapis Rupiah Baru Terbaik di Dunia)

Dengan melaporkan masalah ini ke kepolisian, Arbonas mengatakan, BI berharap dapat meredam penyebaran informasi hoax. "Kami mengharapkan masyarakat dapat lebih bijak menerima dan menyebarkan informasi yang tersebar di media sosial."

BI rupiah
(Arief Kamaludin | Katadata)

Namun, Arbonas enggan menyebutkan pihak yang telah dilaporkan BI kepada Bareskrim Polri dalam kasus ini. Ia hanya menyebutkan, pelaporan tersebut ditujukan kepada salah satu akun Facebook yang dinilai sebagai penyebar fitnah terkait pencetakan uang rupiah.

Laporan tersebut didasarkan pada bukti-bukti hasil pemantauan tim BI. "Bukti laporan sudah kami serahkan seluruhnya. Sedang diproses dan juga ada proses dokumentasi," ujar Arbonas. BI ikut memboyong perwakilan dari Peruri untuk mengkonfirmasi bahwa BUMN tersebut yang melakukan pencetakan uang rupiah baru.

(Baca: 12 Wajah Pahlawan di Uang Baru, Jokowi: Jangan Hina Rupiah)

Sebagai informasi, sejak peluncuran uang rupiah baru pada 19 Desember lalu, BI diserang oleh isu-isu tak sedap. Isu yang paling santer terdengar yakni pencetakan uang rupiah yang dilakukan oleh Pura Barutama, perusahaan milik pengusaha keturunan Cina bernama Jacobus Busono. Padahal, menurut UU 7/2011 dan PP 32/2006, BI harus mencetak uangnya sendiri dengan menunjuk Peruri sebagai pihak resmi yang melakukan pencetakan.

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...