Bank Oke Indonesia Tutup Dua Kantor Cabang saat PPKM Darurat
PT Bank Oke Indonesia Tbk menutup layanan operasional dua kantor cabang pembantu secara sementara. Hal itu dilakukan seiring kebijakan pemerintah mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kasus positif Covid-19 yang semakin meningkat.
Direktur Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah mengatakan kedua kantor cabang pembantu yang ditutup Bank Oke Indonesia, antara lain berada di Gading Serpong dan Bintaro, Tangerang Selatan. Penutupan dilakukan pada Senin (12/7) hari ini, dan baru akan dibuka kembali pada Selasa (13/7) besok.
"Kendati demikian, manajemen perusahaan menyampaikan layanan kepada nasabah tetap berjalan seperti biasa melalui cabang-cabang terdekat," ujar Efdinal dalam pengumuman tertulis dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/7).
Harga saham Bank Oke Indonesia melesat 5,36% atau 12 poin ke level Rp 236 pada perdagangan saham pukul 14.05 WIB, Senin (12/7) hari ini. Sebelumnya, harga saham emiten berkode DNAR ini dibuka di level Rp 226 atau naik dari harga penutupan perdagangan kemarin yang hanya Rp 224. Dalam kurun waktu sepekan, harga DNAR melonjak 15,6%, bahkan melesat 27% dalam waktu tiga bulan terakhir.
Bank Oke Indonesia berdiri pada 1990, dan pertama kali terdaftar dengan nama PT Liman International. Kemudian, pada 2012 berganti nama jadi PT Bank Dinar Indonesia. Sejak 2014, saham perseroan ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham DNAR.
Selang empat tahun setelahnya atau pada 2018, bank ini diakuisisi oleh APRO Financial Co., Ltd (APRO). Transaksi akuisisi dilakukan melalui pembelian 77,38 persen saham Bank Dinar. Pada 2019, Bank Dinar melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank Oke Indonesia. Perusahaan tersebut 99 persen sahamnya juga dimiliki oleh APRO.
Akibat penggabungan ini, keduanya resmi menggunakan nama PT Bank Oke Indonesia Tbk. Nama ini digunakan hingga kini, yang dikenal dengan sebutan Bank Oke.
Dikutip dari laman resmi Bank Oke Indonesia, sebagian besar nasabah perusahaan adalah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia.
Penyumbang Bahan: Alfida Febrianna.